CILEGON (Persepsi) – Hari pertama masuk sekolah dimulai serentak Senin, 15 Juli 2019 diseluruh Indonesia, tidak terkecuali di Kota Cilegon. Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon Muhtar Gozali menginstruksikan kepada seluruh sekolah di Kota Cilegon agar Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) tidak ada kaitannya dengan urusan fisik.
“Kami menginstruksikan pengenalan lingkungan sekolah tidak ada praktik perpeloncoan dan sangsi fisik lainnya, akan tetapi siswa-siswi baru dikenalkan tentang bagaimana program-program sekolah, lingkungan sekolah termasuk juga program-program kebangsaan, cinta tanah air dan lain sebagainnya,” kata Muhtar kepada awak media, Senin (15/7).
Muhtar juga berpesan kepada seluruh kepala sekolah agar kegiatan PLS ini lebih baik mengundang dari Polres maupun Kodim agar diberi penjelasan langsung mengenai bagaimana tentang wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.
“Kami juga telah menugaskan semua pengawas sekolah dan menyebar semua pejabat eselon III dan IV terjun langsung ke sekolah-sekolah untuk memantau jalannnya PLS sesuai dengan rambu-rambu yang telah disampaikan kepada kepala sekolah, kami berharap PLS berjalan sesuai dengan panduan yang telah diberikan,” ujar Muhtar.
Kadis Dindik juga menjamin tidak akan ada praktik perpeloncoan (hukuman fisik) dan kekerasan lainnya. Akan tetapi siswa-siswi baru yang melakukan kesalahan atau keterlambatan diberi sangsi yang lebih mendidik.
“Alangkah lebih baiknya siswa di beri sangsi lebih mendidik, seperti menyanyikan lagu Indonesia raya, lagu-lagu wajib, perjuangan dan lain sebagainya. Saat PLS mengenalkan seluruh guru, komite dan peraturan yang berlaku untuk siswa-siswi baru serta program-program yang akan dijalani selama satu semester kedepan,” ungkapnya. (cr)