SERANG ( Persepsi.co.id) – Pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Serang disambut oleh aksi sejumlah gabungan mahasiswa yang tergabung dalam forum mahasiswa kabupaten Serang (FMKS).
Sejumlah mahasiswa yang melakukan aksi di depan pendopo kabupaten Serang dengan lantang menyuarakan tuntutan kepada dewan agar lebih perspektip dalam menyikapi para exekutip.
Dalam pers realease yang dibagikan pada wartawan para kumpulan mahasiswa yang tergabung dalam Forum mahasiswa Kabupaten Serang ada 16 tuntutan kepada dewan dan pemerintah kabupaten Serang
1. Tindak tegas perusahaan yang membuang limbah dan mencemari sumgai ciujung cidurian serta teluk bako dibononegara pulo ampel
2. Membuat regulasi terkait pengetatan pengawasan untuk perusahaan yang membuang limbahnya kesumgai
3. Normalisasi sumgasi ciujung dan cidurian
4. Tindak tegas pengerusakan cagar budaya Gunung Santri, Lempuyang, Gunung Gede di Bojonegara
5. Kaji ulang pembangunan TPSA Bojong Menteng
6. Selesaikan segera pembangunan puspemkab Serang
7. Mendorong pembangunan Polsek dan Koramil di kecamatan Gunung Sari.
8. Tingkatkan sarana prasarana sekolah di kabupaten Serang.
9. Tindak tegas pelaku pungli dan penahanan ijazah.
10. Tingkatkan kualitas pelayanan dan maksimalkan fasilitas kesehatan di kabupaten Serang.
11. Tingkatkan SDM dengan pemberdayaan masyarakat.
12. Tindak tegas oknum calo tenaga kerja di perusahaan perusahaan kabupaten serang
13. Hentaskan RTLH di kabupaten Serang
14. Selesaikan permasalahan krisis moral di kabupaten Serang
15. Selesaikan pembangunan infrastruktur jalan yang masih rusak,
16. Adakan lampu penerangan jalan diseluruh wilayah kabupaten Serang secara merata
Ali Rohman ketua umum PP Ikatan Mahasiswa Bojonegara-Puloampel (IKMBP) mengatakan dalam momentum pelantikan dewan ini. Mahasiswa menuntut agar lebih meningkatkan pengawasan kepada pihak eksekutif terutama menyoroti permasalahan lingkungan hidup seperti di Bojonegara-Puloampel.
“Beberapa persoalannya adalah tentang sungai yang berubah warna akibat pembuangan limbah dari salah satu perusahaan dan di Gunung Santri, Gunung Lempuyang, Gunung Gede yang sudah jelas menjadi cagar budaya tapi habis menjadi galian C, lantas apa yang akan di wariskan kepada lingkungan dan masyarakat?” Katanya.
Serta perkembangan industri yang semakin masif di wilayah Bojonegara-Puloampel juga tidak di imbangi dengan pemberdayaan serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan industri tersebut. Tidak jelasnya dana CSR, tidak sesuainya kualitas dan kuantitas jalan yang katanya jalan nasional. Inikan suatu permasalah yang lagi-lagi tidak bisa di selesaikan oleh pemkab Serang.
Harapan kami semoga dengan adanya dewan-dewan baru menjadikan kabupaten Serang semakin maju dan berkembang bukan malah semakin terpuruk, karena kabupaten Serang tidak lagi usia yang muda.(ymn/Charles)
Leave a Reply