Kategori
JAKARTA

UU Pers Masih Relevan bagi Industri Pers Nasional

JAKARTA (Persepsi.co.id)- UU Pers yang merupakan payung hukum bagi pers Indonesia dalam menjalankan fungsinya, dinilai masih relevan bagi industri Pers Nasional. Hal ini terbukti dari tidak adanya pembredelan yang dilakukan pemerintah dalam kurun dua puluh tahun terakhir.

Bahkan indeks kemerdekan pers juga menunjukan angka yang postif selalu meningkat dari tahun ke tahun. Itulah benang merah yang terungkap dari seminar “Dua Dekade Undang–undang Pers dan Masa Depan Industri Pers di Indonesia”, yang diselenggarakan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat, Senin, 23/09/2019, di Hall Dewan Pers, Jakarta Pusat.

Pembicara yang hadir dalam seminar tersebut antara lain, Komisaris PT. Tempo Inti Media Bambang Harymurti, Anggota Dewan Pers Asep Setiawan, Pemimpin Redaksi Tirto.id Sapto Anggoro, dan Ketua Harian SPS Pusat Januar P Ruswita.

Asep Setiawan mewakili Dewan Pers menyatakan bahwa dari segi Indeks Kemerdekaan Pers, Pers di Indonesia memang mengalami kenaikan namun tidak dibarengi dari sisi kualitasnya.

“Dalam Indeks Kemerdekaan Pers, kita memang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Jumlah lembaga pers cetak memang berkurang, kekerasan terhadap wartawan juga menurun. Di sisi lain, dari segi kualitas pers belum melahirkan profesionalisme. Setiap hari ada pengaduan yang berkaitan dengan pemberitaan yang tidak bertanggung jawab, terutama di media daring,” ungkapnya.

Berkaitan dengan model bisnis pers, menurut Bambang Harymurti, hingga saat ini belum banyak penerbit pers cetak di Indonesia yang benar-benar sukses menerapkan model bisnis baru dalam rangka menyesuaikan kehadiran internet, sembari tetap mempertahankan eksistensi produk cetaknya. Padahal, digitalisasi adalah keniscayaan bagi masa depan pers cetak di seluruh dunia.

“Salah satu solusi yang bisa diterapkan pada media cetak untuk mengimbangi perkembangan bisnis media online adalah jangan bergantung pada iklan, melainkan bergantung kepada pembaca. Bangunlah engagement yang baik dengan pembaca sehingga akan berpangaruh baik dari sisi bisnis,” ungkapnya.

Ketua harian SPS Pusat, Januar P Ruswita berpendapat bahwa masih ada masa depan bagi industri pers cetak. Tinggal bagaimana penerbit bisa menjaga brand-nya.

“Di media cetak, pendapatan iklan memang terus turun tiap tahunnya, tetapi dengan menjaga kekuatan brand yang dimiliki hal ini dapat mengembangkan model bisnis lain. Misalnya dengan menyelenggarakan event atau kerja sama dengan pemerintahan,” Saran Januar yang juga Direktur Harian Pikiran Rakyat Bandung..

Pemimpin redaksi Tirto.id Sapto Anggoro pada kesempatan tersebut juga berbagi kisahnya dalam mengembangkan bisnis media digital. Dia bercerita bahwa waktu Tirto lahir, satu tahun pertama berkomitmen untuk tidak akan menerima iklan. Hal yang terpenting adalah fokus meningkatkan kualitas konten dulu. Jika itu baik, nanti akan mempengaruhi ketertarikan iklan yang ingin masuk.

Dalam kesempatan yang sama selain menyelenggarakan seminar, Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat juga memberikan anugerah gelar pahlawan kemerdekaan pers kepada presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie atas dedikasi dan sumbangsihnya bagi kemerdekaan pers di Indonesia. Hadir mewakili keluarga untuk menerima penghargaan tersebut Direktur Eksekutif Habibie Center, Hadi Kuntjoro. Dalam sambutannya dia berharap semoga kemerdekaan pers di Indonesia abadi sepanjang masa. ***

Kategori
ADVERTORIAL

Gubernur Banten Raih Penghargaan Bidang Inovasi

SERANG (Persepsi.co.id)– Pemprov Banten meraih prestasi pada ajang Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat nasional di Provinsi Bengkulu.

Atas prestasi bidang pos pelayanan teknologi (posyantek) tersebut, Gubernur Banten Wahidin Halim mendapatkan penghargaan. Gubernur dinilai telah memberikan pembinaan kepada para inovator dan posyantek.

Sedangkan, inovator asal Banten yang meraih prestasi adalah Samsul Maarif dan Lisna Agustin. Penemu robot pendeteksi bencana itu meraih juara harapan 3 kategori lomba inovasi teknologi tepat guna.

Temuan siswa SMK di Yayasan Bismillah Kabupaten Serang itu, bahkan dipamerkan di stan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Adapun, Gubernur Banten Wahidin Halim menerima penghargaan kategori kepala daerah yang melakukan pembinaan kepada posyantek. Penghargaan serupa juga diterima Gubernur Jawa Tengah, Jambi, DKI Jakarta, Bengkulu, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Bali, Sulawesi Selatan dan Aceh.

Seperti diketahui, Banten mengikuti TTG tingkat nasional yang digelar mulai Minggu-Rabu, 22-25 September 2019. Pada event yang dibuka Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo itu, Banten membawa berbagai teknologi tepat guna. Teknologi tersebut merupakan hasil inovasi putra-putri terbaik Banten.

“Kami merasa bangga atas prestasi yang diraih putra putri Banten. Prestasi tersebut tidak terlepas dari dukungan Pak Gubernur, sehingga Pak Gubernur Banten meraih penghargaan kategori kepala daerah yang melakukan pembinaan kepada posyantek,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Enong Suhaeti.

 

Selain membawa robot pendeteksi bencana, kata perempuan yang belum lama ini meraih gelar doktor, Banten juga membawa teknologi tepat guna lainnya, seperti pengelolaan sampah plastik menjadi pavingblock.

“Stan TTG Provinsi Banten mendapatkan perhatian dari Pak Menteri. Saat berkunjung ke stan Banten, Pak Menteri cukup lama berada di stan. Saya bangga dengan karya anak-anak Banten,” ucap Enong.

Menanggapi banyaknya teknologi hasil inovasi anak Banten, Enong mengaku, akan berupaya mematenkan karya-karya putra putri terbaik Banten itu. Hal itu untuk memastikan bahwa teknologi tersebut benar-benar diproduksi oleh anak Banten dan tidak diakui daerah lain.

“Dengan mematenkan hasil inovasi anak Banten itu, diharakan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Ke depan, kata Enong, pemprov akan lebih serius lagi memberikan pembinaan terhadap anak-anak Banten, sehingga pada event TTG 2020 di Jawa Barat, prestasi Banten lebih baik lagi.
“Kami juga akan mengajukan sebagai tuan rumah pada TTG tingkat nasional tahun 2021,” kata Enong.(ADV)

Kategori
HUKUM

Amankan Aksi Mahasiswa, Polres Serang Kota Terjunkan 150 Personel

SERANG (Persepsi.co.id)- Untuk mengamankan aksi Mahasiswa dari berbagai Perguruan tinggi, Polres Serang Kota menurunkan personel sebanyak 150 anggota.

Kapolres Serang Kota Polda Banten Edhi Cahyono,S.Ik mengatakan, sebagai bagian dari Polri, pihaknya memiliki kewajiban untuk mengamankan aksi demontrasi hingga selesai.

“Alhamdulillah, sementara ini massa aksi berjalan dengan damai dan kondusif. Tidak ada yang menjerumus kepada anarkis,” terang Edhi,” Ujarnya Saat di Konfirmasi, Selasa (24/09/2019).

Lanjutnya, Sejauh ini, pihaknya terus berupaya berkoordinasi dengan koordinator lapangan (korlap) aksi agar saat menyampaikan aspirasi bisa kondusif.

“Jika memang kedepan masih ada teman-teman mahasiswa atau masyarakat yang ingin melakukan aksi silakan. Namun untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kami akan berkoordinasi kepada masing-masing korlap untuk memberikan imbauan agar tidak berbuat anarkis dan menyampaikan aspirasi dengan baik, ” ungkapnya (red)

Kategori
ADVERTORIAL

Gubernur Banten: Segera Bangun Fasilitas Umum Negeri Di Atas Awan

Gubernur Banten Wahidin Halim meninjau pembanguan ruas jalan Cipanas – Warung Banten sekaligus menikmati pesona Negeri Di Atas Awan Citorek Banten

 

Gubernur Banten Wahidin Halim instruksikan jajarannya agar menyegarakan pembangunan fasilitas umum, parkir, area foto, dan berbagai fasilitas pengamanan di kawasan Negeri Di Atas Awan (NDA) mengingat lokasi ini sudah sangat viral. Pada akhir pekan, pengunjung ke kawasan NDA membludak.

Begitu luar biasanya kekuatan media sosial saat ini.

Awalnya, sangat membanggakan ketika destinasi “Negeri Di Atas Awan” (NDA) Citorek, Lebak Banten ini menjadi viral dalam seketika. Terlebih saat Gubernur Banten Wahidin Halim melakukan kunjungan Safari Pembangunannya di wilayah Banten Selatan. Ia selalu memonitor pembangunan berbagai infrastruktur jalan yang sedang dibangun, sehingga saat ini tempat tersebut sudah banyak dikunjungi wisatawan.

Namun tak disangka, viralnya media sosial, antusias masyarakat serta rasa kepenasaran melebihi kecepatan pembangunan infrastruktur jalan yang masih dikerjakan Pemprov Banten. Saat ini pembangunan jalan beton yang melewati wilayah tersebut baru mencapai desa Ciusul, Citorek Kidul dan jalan menuju puncak masih dalam tahap pengerasan. Namun tak dinyana pengunjung semakin banyak.

Negeri di Atas Awan ini memang tidak seperti wisata Dieng yang harus berjalan kaki menuju puncak agar dapat menikmati “sunrise” dan awan. NDA merupakan wilayah lintas alam. Kita bisa menikmati sunrise dan gumpalan awan dengan tetap berada di dalam mobil saat melintas. Kita serasa sedang berada di dalam pesawat terbang yang sedang mengudara. Sebelum menuju puncak gumpalan awan itu, kita melewati satu wilayah yang tertutup kabut yang pada siang harinya dapat terlihat dari puncak, setelah awan menghilang.

Kawasan ini berada tepat di bawah kaki Gunung Halimun-Salak. Pembangunan jalan menuju Citorek ini merupakan jalan yang menghubungkan Lebak wilayah utara dan Lebak Selatan. Ruas jalan ini memudahkan akses warga setempat ke berbagai daerah karena hampir berbatasan dengan Bogor Jawa Barat. Jalan Cipanas – Warung Banten ini membelah gunung bekas pertambangan emas Cikotok dimana jalan ini dahulu merupakan jalan yang dimiliki oleh PT. Antam Cikotok, yang sejak tidak beroperasi menyerahkan asetnya kepada Provinsi Banten.

Bagi yang akan berkunjung ke sana memang harus mengetahui informasi secara jelas dan perlu memahami secara rinci jika NDA merupakan area yang baru terbuka dengan fasilitas wisata yang masih minim dan hanya dikelola secara lokal oleh warga setempat. Sehingga perlu benar-benar prepare segala perbekalan sebelum berangkat menuju NDA. Apalagi jika membawa balita, terutama bagi yang ingin melihat sunrise pada pagi hari dan harus menginap di tenda-tenda yang disediakan warga. Belum ada penginapan atau cottage hanya beberapa homestay milik warga setempat.

 

Pembangunan jalan ruas Cipanas – Warung Banten menjadikan Gunung Luhur menjadi destinasi wisata yang kini dikenal Negeri Di Atas Awan Citorek Banten

Melihat kondisi ini, Gubernur WH sudah menginstruksikan jajarannya agar menyegarakan pembangunan fasilitas umum, parkir, area foto, dan berbagai fasilitas pengamanan di lokasi tersebut, mengingat lokasi ini sudah sangat viral. Apalagi jika jalan melalui Citorek ini telah selesai hingga ke arah selatan Banten menuju Bayah. Di sana, akan terhampar pantai Sawarna yang terlihat indah dari atas puncak bukit. Mudah-mudahan selesai tepat waktu hingga tahun 2020.

Gubernur Banten Wahidin Halim memang “seakan” memindahkan destinasi wisata pantai yang sangat menurun drastis terutama pasca tsunami tahun lalu. Kunjungan wisatawan ke Kawasan Kesultanan Banten misalnya, meningkat tajam hingga 2 juta orang setelah direvitalisasi, yang hingga saat ini masih terus dikembangkan untuk kenyamanan para pengunjungnya.

Dan, bagi yang tetap penasaran akan menuju ke Negeri Di Atas Awan Citorek Kidul Lebak saat ini, jangan terlalu memiliki ekspektasi berlebih karena kondisi destinasi ini baru sebatas “instagramable”, dan merupakan lintas wisata alam yang dapat dicapai dari Tangerang ataupun Serang selama kurang lebih 4 Jam. Tidak ada macet hanya ada beberapa ruas jalan yang masih diperbaiki.

“Jadi, tetaplah untuk selalu mencari informasi yang tepat dan selamat berwisata ke Banten,” ungkap Juru Bicara Pemprov Banten Amal Herawan B.(ADV)

Kategori
SERANG

Bupati Serang: Singkong Alternatif Pengganti Nasi

SERANG (Persepsi.co.id)- Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah meminta agar masyarakat untuk mengelola singkong secara mandiri sebagai pengganti nasi saat sarapan Pagi. Hal itu, dikatakan Tatu setelah membuka Lomba Cipta Menu di halaman Pendopo Bupati Serang , Selasa (24/9/2019).

Tatu menjelaskan, melalui lomba tersebut masyarakat sudah membuktikan bisa menciptakan rasa makanan yang berbahan dasar Singkong dan Sukun. ” Mereka bisa membuat olahan singkong dengan baik untuk sarapan dengan olahan dari singkong,” ujarnya.

Ia menilai, bahwa olahan singkong yang menggantikan nasi tersebut salah satu meringankan beban masyarakat dalam roda perekonomian dan kesehatan.” Selain itu beras sendiri kader gulanya sangat tinggi dan semoga olahan singkong tersebut bisa menurunkan angka diabet di Kabupaten Serang,” katanya.

Ia juga menegaskan, agar masyarakat juga menanam singkong dan sukun halaman rumahnya memudahkan saat mencari bahan pokok untuk makan.” Karena sejauh jarang sekali ada singkong jadi Pemkab akan sosialisasi agar masyarakat menanam singkong,” ucapnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Serang, Suhardjo mengatakan, kegiatan tersebut diadakan rutin setiap tahun sebagai bentuk sosialisasi untuk mengelolaan bahan pokok makanan. “Singkong memiliki karbohidrat dan kader gulanya sangat rendah dibandingkan dengan nasi.Semoga ketergantungan Kita dengan Nasi dikurangi dan diganti singkong,” pungkasnya. (*)

Kategori
ADVERTORIAL

Gubernur Banten Minta Peran Aktif BPN Dalam Pembangunan Negeri Diatas Awan

Serang, (persepsi.co.id) – Gubernur Banten Wahidin Halim meminta Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar berperan aktif dan berkoordinasi terkait kebutuhan lahan dalam proyek pembangunan di lokasi wisata Negeri Diatas Awan, Citorek, Lebak. Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat proses pembangunan di lokasi yang kini semakin ramai dikunjungi wisatawan tersebut.

Gubernur menyampaikan, “Saat ini Citorek masih pada tahap pembangunan jalan, sekitar 3 bulan lagi targetnya akan selesai,” jelas
Gubernur saat menjadi pembina apel pagi di acara Hari Ulang Tahun Badan Petanahan Nasional ke 59 yang dilaksanakan di halaman kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, KP3B, Kota Serang, Selasa (24/09/2019).

Selain itu, Gubernur juga meminta kepada Kapolda Banten untuk segera menyiapkan Polsek setempat di sekitar kawasan tersebut sebagai unit pelayanan keamanan, ketertiban dan perlindungan hukum pada lingkungan sekitar kawasan.

“Jika pembangunan Citorek sudah selesai, bukan tidak mungkin jika Citorek bisa menjadi salah satu ikon Provinsi Banten. Maka dari itu, saya meminta koodinasinya agar negeri di atas awan ini benar adanya dan berdiri di atas bumi Banten,” ujarnya.

Gubernur saat membacakan pidato Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan A Halil juga menyampaikan bahwa saat ini Badan Pertanahan Nasional sudah mulai menerapkan sistem elektronik. Sehingga diharapkan nantinya kinerja dan pelayanan BPN bisa berjalan dengan lebih efektif, efisien dan transparan.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Gubernur mengucapkan selamat hari agraria yang ke 59, beliau berharap Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional bisa semakin jaya.

Acara kegiatan apel pagi ditutup dengan penandatanganan dokumen-dokumen dan peluncuran sistem aplikasi elektronik BPN yang secera seremonial dilakukan dengan pelepasan balon ke udara oleh Gubernur, serta ditutup sesi berfoto bersama dengan para pimpinan.(ADV)

Kategori
SERANG

Pertahankan Honorer, Gubernur: Guru Honorer Sangat Dibutuhkan

Serang, (persepsi.co.id) – Gubernur Banten Wahidin Halim menegaskan bahwa dirinya akan tetap mempertahankan tenaga guru honorer di Provinsi Banten yang telah terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk tetap bekerja dan menerima gaji. Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan tenaga pendidik yang akan mengisi kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah baru di Provinsi Banten. Kebijakan tersebut menyikapi adanya Suret Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten tentang nasib guru honorer dengan pengangkatan diatas tahun 2017 yang menuai kiritik.

“Siapa bilang mau dibatalkan? Orang kita butuh mereka,”tegas Gubernur saat diwawancarai awak media pada Selasa (24/09/2019)

Gubernur juga membantah anggapan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tidak mengakui keberadaan para guru honorer yang telah diberikan kenaikan gaji sejak 2017 lalu.

“Siapa bilang nggak mengakui? Orang sudah digaji sejak 2017 sampai sekarang, (jadi) tetap (diakui),”ujarnya

Saat disinggung mengenai adanya Surat Edaran Dindikbud Banten, Gubernur menegaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari kewenangan seorang Gubernur.

“Siapa yang mau batalin? Enggak ada, itu kan kebijakan Gubernur. Gubernur yang punya kebijakan,”tuturnya

Gubernur menyatakan akan tetap membela kesejahteraan dan nasib para guru honorer dan mempertahankannya karena untuk mengantisipasi adanya kekurangan tenaga pendidik di kemudian hari.

“Tenaga pengajar ini tetap dibutuhkan karena kita kan akan punya sekolah baru. Daripada nyari lagi, yang sudah ada dipertahankan oleh Gubernur,”terangnya

Namun, lanjut Gubernur, untuk dilakukan pengangkatan lagi akan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada kedepan. Untuk saat ini, kebutuhan akan dipenuhi dengan tenaga pengajar yang sudah tersedia. Sementara, untuk jumlah sekolah yang ada saat ini berjumlah 7.522 yang terdiri dari 4.756 sekolah negeri dan 2.766 sekolah swasta. Dengan rincian, Sekolah Dasar sebanyak 4.632 meliputi 3.955 SD Negeri dan 677 SD swasta. Tingkat SMP sebanyak 1.497 meliputi 563 SMP Negeri dan 934 SMP swasta. Tingkat SMA berjumlah 563 sekolah meliputi 151 SMA Negeri dan 412 SMA swasta. Tingkat SMK berjumlah 731 sekolah meliputi 80 SMK Negeri dan 651 SMK swasta, dan tingkat SLB berjumlah 99 sekolah meliputi 7 SLB Negeri dan 92 SLB swasta.

“Seperti tenaga medis kan saya angkat 400 orang dan gajinya saya naikkan, begitupun dengan tenaga pendidik. Karena keduanya merupakan pelayanan dasar masyarakat,”tuturnya .(*)

Kategori
NUSANTARA

Gelar Latihan Tari Sajojo, Kapenrem 081/DSj : Inilah Indahnya Kebhinnekaan

Madiun, (Persepsi.co.id)- Dalam rangka menyambut Hari Jadinya Ke-74 tahun ini, TNI akan mengelar Tari Sojojo yang dilakukan serentak oleh seluruh jajarannya dari Sabang-Merauke.

Guna menyukseskan gelaran Tari Sajojo serentak tersebut, Ratusan Prajurit TNI, PNS dan Persit Korem 081/DSJ beserta Satdisjan melaksanakan latihan di Lapangan Mojorejo Kota Madiun, Selasa (24/9/19) pagi.

Menurut Kapenrem 081/DSJ Mayor Arm T.M. Hartoyo, S.Pd., Tari Sajojo yang dilakukan itu merupakan cermin kecintaan TNI terhadap kekayaan seni dan budaya bangsa Indonesia.

“Bukan hanya TNI saja yang harus seperti itu, namun seluruh rakyat Indonesia harus mempunyai kesadaran untuk mencintai dan melestarikannya,” tegasnya.

“Inilah indahnya kebhinnekaan, meskipun kita ada yang bukan orang asli Papua, namun kita mau belajar dan mencintai budaya asli mereka,” jelasnya.

Dengan saling mencintai keberagaman yang ada. Kapenrem optimis, hal itu akan dapat memberikan dampak positif bagi semakin kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Seperti diketahui, Tari Sajojo adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Papua. Tarian ini sering dijadikan penampilan di berbagai acara, baik acara adat, budaya, maupun sekadar hiburan saja.

Kategori
NUSANTARA

Ini Arahan dan Pesan Kasrem 081/DSJ Kepada Anggotanya

Madiun, (Persepsi.co.id)-  Sebelum melaksanakan latihan Tari Sajojo dalam rangka menyambut HUT TNI Ke-74, Kasrem 081/DSJ Letkol Inf Agus Faridianto terlebih dulu memberikan arahan kepada anggotanya, bertempat di Lapangan Mojorejo Kota Madiun, Selasa (24/9/19).

Mengawali arahannya, Kasrem menghimbau agar selama pelaksanaan latihan dapat dilakukan dengan penuh semangat dan sungguh-sungguh. “Semua wajib bisa dan menguasai setiap gerakannya,” tuturnya.

Terkait banyaknya rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut HUT TNI Ke-74, Kasrem berharap semua anggota dapat mendukung terlaksananya kegiatan dengan baik.

Lebih lanjut Kasrem tampak berpesan, agar setiap anggota dapat menjaga keluarga, terutama anak-anaknya dari bahaya Narkoba.

“Jangan sampai ada anak kita yang menjadi korban. Untuk itu kontrol pergaulan mereka di luar dengan baik,” ujarnya.

Tak ketinggalan dalam arahannya, ia menekankan kepada anggotanya untuk menghindari dan tidak berbuat pelanggaran sekecil apapun. “Jaga nama baik satuan dan keluarga dimanapun berada,” pungkasnya.