KAB. TANGERANG (Persepsi) – Guna menambah pengetahuan kepada Pasien Diabetes Melitus (DM), Puskesmas Suradita bersama Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa pada Dinkes Kabupaten Tangerang memberi pemahamannya.
Acara berlangsung Kamis (10/10/2019) dilaksanakan dengan mendatangkan Dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Endokrinologi Metabolik dan Diabetes, dr Indra Wijaya SpPD-KEND M.Kes FINASIM dari Eka Hospital BSD.
Dipaparkan dr Indra Wijaya, masih banyak para penderita DM tidak terlalu mempedulikan penyakitnya. Mereka menganggap penyakit ini biasa-biasa saja. Padahal penyakit DM menjadi salah-satu ibu dari penyakit yang bisa melahirkan penyakit-penyakit lainnya.
“Sehingga bila diabaikan dapat menimbulkan komplikasi, semisal stroke, penyakit jantung, kebutaan, gangguan ginjal, gangguan saraf, luka yang bisa mengakibatkan amputasi, d.l.l,” ungkapnya.
Padahal DM bisa diobati dengan cara meminum obat secara teratur sesuai aturan, menerapkan pola hidup sehat terjaga, dan memeriksakan kesehatan secara rutin.
“Jangan sampai penyakit gula ini komplikasi dengan penyakit lain,” kata dr Indra Wijaya. Sebab bila hal itu terjadi, maka pengobatannya akan menjadi lebih banyak jenis penyakitnya dan tentunya mahal biayanya.
Untuk itu diharapkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dan tim kesehatan bisa terus melakukan sosialisasi dan penyuluhan secara rutin kepada masyarakat agar masyarakat bisa lebih memahami tentang Penyakit DM.
Sementara H Mohamad Bachtiar SKM M.Si, Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa, menjelaskan untuk pelaksanaan pemeriksaan DM bersama dokter spesialis pihaknya tidak melakukannya kepada semua puskesmas.
Hanya beberapa puskesmas yang memiliki data pasien DM yang cukup tinggi. Kegiatan ini sudah dilaksanakan di antaranya di Puskesmas Jambe, Puskesmas Kresek, Puskesmas Kelapa Dua, dan Puskesmas Suradita.
Lebih lanjut disampaikan, “semoga dengan kegiatan ini masyarakat bisa lebih memahami pentingnya minum obat secara teratur dan melakukan kontrol kesehatan secara rutin pula untuk mencegah DM berkomplikasi.”
Diakui H Mohamad Bachtiar , masih banyak penderita DM yang tidak teratur minum obat dan tidak rutin memeriksaan kesehatannya. ( Kominfo/yudhi)