Sosialisasikan Kepesertaan, BPJS TK Kanwil Banten Gandeng PWI

SERANG (Persepsi.co.id)- Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan wilayah Banten,Eko Nugriyanto mengatakan, saat ini BPJS TK memiliki tugas yang sangat berat, dimana pihaknya harus melindungi seluruh tenaga kerja yang ada di Indonesia.

“Baik itu pekerja formal maupun informal,” ujarnya saat ditemui di acara Seminar Opini Publik yang mengambil tema “Manfaat Perlindungan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Pekerja Rentan di Wilayah Banten” dan MoU antara BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Banten bersama PWI Provinsi Banten di salah satu Hotel di Kota Serang Selasa.(15/10/2019).

Dengan tugas atau amanah ini maka akhirnya market share kita kalau dikalkulasi, potensi peserta yang harus kita lindungi adalah sekitar 125 juta angkatan kerja yang ada di Indonesia, maka itu yang menjadi tanggung jawab BPJS TK, ” katanya.

Ia berharap dengan adanya kegiatan ini bisa membantu kinerja BPJS TK dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjadi anggota BPJS TK sebagai penjamin keselamatan para pekerja yang ada di Provinsi Banten.

Saat ini, Katanya hanya tujuh persen peserta BPJS TK informal,dengan demikian Ia berharap peran wartawan untuk ikut membumingkan terhadap masyarakat terkait pentingnya menjadi peserta.

“ Wartawan juga boleh mendaftar, khusus untuk wartawan akan diklaim 24 jam,karena tugas seorang wartawan tidak mengenal waktu, namun tidak berlaku untuk staf redaksi,” terangnya.

Selain itu, Ia berharap melalui Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten dan Serikat Perusahaan Pers (SPS) dapat mengajak wartawan untuk tergabung menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

“Saat ini BPJS TK memliki empat program yaitu, jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, jaminan pensiun dan jaminan kematian.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Lima Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Banten Umar Barmawi meminta BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan sosialisasi, sehingga masyarakat lebih banyak yang memahami pentingnya mengikuti perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

“Ketika kita bicara BPJS, masyarakat hanya paham tentang kesehatan saja, karena PBJS TK sangat minim sosialisasi, dan ini mungkin faktor penyebab timpangnya keanggotaan BPJS TK di Indonesia,” kata Umar yang menjadi salahsatu nara sumber pada Seminar Opini Publik

Ia menjelaskan, kegiatan seminar ini sangat tepat sekali dengan mengundang para wartawan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan.

“Kita sebagai warga negara yang sudah dilindungi oleh Undang-Undang, sangat penting sekali untuk ikut dalam perlindungan jaminan sosial tenagakerja,” ujarnya.

Menurutnya, adanya BPJS TK di Indonesia merupakan salah satu perhatian pemerintah yang menjamin keselamatan tenaga kerja baik yang berada di lingkungan industri maupun diluar industri.

“Itulah yang membedakan negara kita dengan negara lain, pemerintah kita sangat concern untuk melindungi keselamatan tenaga kerja kita, kalau di negara lain tidak ada wadah seperti di kita yaitu BPJS,” kata Umar.(charles)