LEBAK (Persepsi.co.id) – Berbagai Pendekatan dilakukan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, sebagai bentuk upaya dan ikhtiar memberikan layanan terbaik untuk masyarakat, masih adanya kematian ibu dan anak jadi perhatiannya. Didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak Dede Jaelani, undang pihak terkait untuk mengevaluasi berbagai pendekatan yang sudah dilakukan guna mendapatkan informasi utuh untuk dilakukan penyempurnaan.
Berbagai informasi dari stakeholder ditampung sebagai bentuk pelibatan publik dalam pembangunan yang kemudian dievaluasi untuk dicarikan solusinya dan sebagai pijakan penentuan kebijakan.
Bupati Lebak dalam arahannya menyampaikan :
1. Sinergitas berbagai pihak terkait menjadi penting guna keberhasilan program dalam menekan angka kematian Ibu dan anak.
2. Revisi perbup no 26 tahun 2016 tentang penyelenggaraan Kesehatan Ibu dan Bayi dibutuhkan mengingat :
a. Masih adanya kasus ibu melahirkan dengan bantuan paraji yang kemudian tidak selamat atau meninggal perlu ditambahkan sanksi.
b. Masih adanya beberapa Desa yang tidak taat memasang bendera dirumah ibu hamil, sebagai tanda guna memudahkan petugas kesehatan memantau maka perlu ditambahkan sanksi.
c. Puskesmas belum seluruhnya menerapkan program UJAS (Undang Jemput Antar Selamat) ibu hamil dan Jamilah (Jemput Antar Ibu Hamil Bermasalah) dengan layanan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) ambulance feeder.
3. Pelayanan kesehatan harus memperhatikan pendekatan promotif dan preventif.
4. Pendekatan edukatif dibutuhkan sebagai media promotif dalam mengenalkan kesehatan reproduksi sejak dini kepada masyarakat.
5. Pendekatan ideologis dengan kementerian agama dan pemangku agama setempat melalui penyuluhan pra nikah dan usia nikah.
Semoga ikhtiar ini diridhoi Allah SWT, sehingga percepatan program pencegahan kematian ibu dan anak dengan cepat teratasi. Amiiiiiin (Hms/Elp)