Pentingnya Vaksin dan Imunisasi dalam Pencegahan Penularan Virus Corona.

Oleh : Siti Anisa Mahasiswa Unsera

Sebuah vaksin kemungkinan besar memberikan kontribusi besar untuk mengeluarkan kita dari krisis Covid-19. Kita tahu ini karena vaksin telah menyediakan jawaban untuk banyak krisis infeksi lainnya di masa lalu. Dalam kasus yang paling sukses, vaksin dapat memberantas penyakit. Vaksinasi termasuk dalam imunisasi aktif sebagai upaya memicu tubuh mengeluarkan antibodi terhadap penyakit tertentu. Berbeda dengan imunisasi pasif yang berarti tubuh diberikan antibodi dan bukan dipancing untuk menghasilkan ketahanan tubuh, misalnya suntikan imunoglobulin.

Vaksin hanya bekerja jika orang memilikinya. Oleh karena itu, sangatlah penting agar orang tua terus divaksinasi anak-anak mereka selama pandemi Covid-19. Penurunan lebih lanjut dalam vaksinasi mengambil risiko wabah penyakit yang dapat dicegah vaksin seperti batuk, campak, dan hepatitis. Begitu pula dengan menjaga kebersihan lingkungan akan terhindar dari segala macam penyakit.

Sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang memprihatinkan dunia, pandemi COVID-19 telah menarik perhatian dan tanggapan global. Masing-masing negara telah mengupayakan berbagai langkah untuk mengurangi penyebaran Corona dan mengurangi dampak wabah pada sistem perawatan kesehatan, termasuk pergeseran sumber daya perawatan kesehatan ke respon COVID-19.
Dalam merencanakan langkah-langkah ini, pertimbangan yang sepatutnya harus diberikan untuk meminimalkan risiko berlebihan ketakwajaran dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin dan imunisasi yang akan terjadi jika layanan imunisasi terganggu.

Setiap gangguan terhadap layanan imunisasi, bahkan untuk jangka pendek, akan mengakibatkan akumulasi individu rentan, dan kemungkinan lebih tinggi wabah Corona. Wabah seperti itu bisa mengakibatkan kematian yang berkaitan dengan kesehatan dan meningkatnya beban pada sistem kesehatan yang sudah diperkuat oleh respon terhadap wabah COVID-19.

Setiap vaksin memiliki manfaat dan risiko sendiri. Regulator harus diperbarui dan gesit untuk mengelola toleransi risiko dan manfaat potensial dari teknologi baru yang sangat dibutuhkan ini. Apabila banyak orang menjadi kebal —baik melalui vaksinasi maupun selamat dari infeksi— virus itu tidak dapat menginfeksi orang-orang yang rentan untuk berkembang biak. “Kekebalan” populasi ini dibutuhkan untuk mengakhiri suatu pandemii atau mencegah seseorang tertular oleh wabah ini.

Vaksin dan imunisasi sendiri sangat penting bagi diri kita sendiri dan terutama balita agar kekesalannya menambah dan mengurangi dampak penularannya. Seperti yang dikutip dalam cmn Indonesia, Yang perlu diprioritaskan adalah anak berusia di bawah 18 bulan. Di wilayah penularan luas COVID-19, apabila tidak memungkinkan diberikan imunisasi, dapat ditunda hingga sebulan.

Ketua Satuan Tugas Imunisasi IDAI Prof Cissy B Kartasasmita juga mengatakan imunisasi bisa diundur jika pelayanan tidak memungkinkan dilakukan, tapi tetap dengan prioritas sesegera mungkin dilaksanakan.

Imunisasi dasar lengkap untuk bayi berusia nol sampai satu tahun dalam program pemerintah meliputi imunisasi BCG, DPT, polio, campak, dan Hib. Selain itu, IDAI merekomendasikan pemberian vaksin untuk mencegah pneumonia pada anak.

Jadi, untuk menghindari dan mencegah penularan covid-19 agar tidak memakan korban lebih banyak lagi. Kita perlu menggunakan vaksin dan imunisasi terutama pada anak-anak. Salah satu penelitian menunjukkan, imunisasi terbukti mampu memberi perlindungan manusia dari serangan berbagai macam penyakit berbahaya.