PONOROGO(persepsi.co.id)-Telaga Wisata Ngebel Ponorogo dipastikan akan tetap menjadi andalan wisata di Ponorogo meski sedang ada pandemi covid-19 saat ini. Destinasi wisata ini dipastikan memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup baik dari sektor pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Ponorogo Agus Sugiarto mengatakan, selama sepekan pembukaan Telaga Wisata Ngebel dalam uji coba penerapan new normal jumlah pengunjung obyek wisata ini terus meningkat. Pada hari pertama pembukaan, (2/6/2020) tercatat sekitar 500 tiket masuk terbeli oleh warga. Angka ini konstan terjadi pada hari-hari berikutnya.
“Saat weekend (akhir pekan/Sabtu dan Minggu) jumlah pengunjungnya sudah mencapai 3 ribuan orang. Ya sekitar 70 persen sampai 80 persen jumlah pengunjung Ngebel saat normal. Ini bukti masyarakat cukup antusias terhadap kebutuhan rekreasi setelah hampir tiga bulan tidak ke mana-mana,” ungkap Agus Sugiarto, Selasa (9/6/2020).
Pengunjung antusias untuk meniaiki bus air Nyai Latung di Telaga Wisata Ngebel
Agus Sugiarto mengaku belum bisa memprediksi peningkatan pendapatan Telaga Wisata Ngebel pada satu pekan pembukaan ini. Ia menyatakan baru akan bisa memproyeksi pemasukan dari tiket Telaga Wisata Ngebel pada satu bulan pembukaan.
“Yang jelas kita tetap harus optimis bahwa Ngebel akan bisa memberikan sumbangan PAD yang bagus. Akan tetap kita tetap harus realistis dengan kondisi yang ada,” ujarnya.
Pada 2020 ini target PAD Telaga Wisata Ngebel dipatok Rp2,4 miliar. Agus mengaku tetap akan berupaya untuk mencapai target ini. Sejumlah langkah intensifikasi maupun ekstensifikasi bakal dilakukan demi meraup pendapatan.
Para pengunjung disediakan tempat istirahat di jalan dekat dermaga Telaga Ngebel untuk meningkatkan luas area untuk duduk-duduk menikmati pemandangan dan suasana Telaga Wisata Ngebel
Meski begitu, lanjut Agus Sugiarto, seluruh pihak tetap harus memperhatikan protokol kesehatan yang ada. Disbudparpora dan Satgas Uji Coba akan memperhatikan kedisiplinan semua pihak di lokasi tersebut dalam penerapan protokol kesehatan.
“Pengunjung harus melaksanakan protokol kesehatan yang ada. Pelaku bisnis harus lebih tertib menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari menyediakan tempat cuci tangan, imbauan pakai masker dan memberikan ruang cukup bagi pengunjung agar tidak terjadi kerumunan, berdekat-dekatan, jaga jarak, baik yang hotel, restoran maupun warung-warung makan,” pungkas Agus Sugiarto. (kominfo/dist/Devi alparabi)