Terkena Dampak Pandemi Covid-19, Petani Jamur Pilih Buat Baglog Sendiri

PONOROGO ( persepsi.co.id)PANDEMI yang belum berakhir hingga saat ini membuat transportasi tidak selancar permintaan jamur tiram produksi Kelompok Tani Berkah Mulia, Kecamatan Babadan Ponorogo. Baglog yang semula harus ‘impor’ dari Trenggalek pun kini dibuat sendiri.

Ketua Kelompok Tani Berkah Mulia Siti Lestari, Selasa (23/6/2020) mengatakan, seluruh anggota kelompok petani jamur sepakat untuk membuat sendiri baglog untuk mengganti media tumbuh jamur yang segera memasuki masa tidak produktif. Sebab, kelompoknya kesulitan mendatangkan baglog dari mitranya di Trenggalek akibat pandemi corona akhir-akhir ini.

Pembuatan baglog oleh kelompk tani jamur Berkah Mulia
“Karena harus segera mengganti maka kami nekat. Sebenarnya, satu tahun lalu kami sudah mendapat pelatihan pembuatan tapi kami rasa belum cukup mampu. Akan tetapi karena kepepet harus ada baglog, mau tidak mau ya begini (membuat sendiri),” kata Siti.

Berbekal modal patungan, tiga orang ibu dan dua orang bapak-bapak anggota kelompok ini kemudian mendirikan rumah produksi baglog dengan maerial dan alat seadanya. Mereka juga mengumpulkan bahan baku berupa serbuk gergajian kayu jenis tertentu untuk isian baglog. Juga memesan semacam ragi sebagai bibit jamur.

Pembuatan baglog oleh kelompok tani jamur Berkah Mulia
“Satu pekan ini kami sudah membuat sekitar 450 buah baglog. Jumlah yang masih sangat sedikit sebab kami membuatnya secara manual, tanpa alat bantu apapun. Walaupun manual, tapi pertumbuhan bibit sudah terlihat bagus. Insya Allah baglognya akan bisa memproduksi jamur tiram dengan baik,” terangnya.

Meskipun baru berjalan satu pekan, ternyata sudah cukup banyak permintaan baglog yang masuk ke kelompoknya. Beberapa petani jamur dan calon petani jamur tiram sudah melakukan pemesanan baglog. Jumlahnya mencapai ribuan.

Produksi jamur tiram di kumbung milik Siti dan kawan-kawan pun masih cukup stabil. Dalam satu hari ia bisa memanen 3 kg sampai 5 kg jamur tiram. Namun jumlah ini belum bisa memenuhi permintaan pasar yang datang dari para tukang sayur dan produsen makanan olahan jamur. (kominfo/dist/Devi)