JAKARTA (Persepsi.co.id) – Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM konstruksi, Kementerian PUPR membuat 11 Program Studi Master Super Spesialis Bidang PUPR. Program ini akan dilaksanakan selama 18 bulan di mana 6 bulan di kelas dan 12 bulan di lapangan bersama mentor.
“Program Master Super Spesialis ini untuk menjawab tantangan pembangunan infrastruktur serta kebutuhan Kementerian PUPR akan keahlian teknis spesifik terkait infrastruktur ke-PU-an dan mampu mengatasi permasalahan lapangan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada Webinar Tantangan Pembangunan Infrastruktur dan Peran Pendidikan Tinggi Teknik, Sabtu (27/6) yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti @kemdikbud.ri dan Forum Dekan Teknik Indonesia.
Terdapat 11 program studi yang dilaksanakan bersama empat perguruan tinggi, yakni
– Rekayasa Jembatan Khusus (Struktur Bangunan Atas dan Bangunan Bawah), Rekayasa dan Pengendalian Morfologi Sungai, dan Hidrologi dan Drainase pada Sistem Transportasi Jalan di @itb1920
– Teknik Mitigasi Bencana Alam Likuifaksi, Teknik Pengelolaan dan Mitigasi Bencana Rawa, Geologi Struktur Bawah Tanah (Terowongan), dan Rekayasa Eksplorasi dan Eksploitasi Air Tanah Dalam di @ugm.yogyakarta
– Operasi dan Instrumentasi Hidrometeorologi Bendungan dan Retrofitting dan Instrumentasi Keamanan Bendungan di @undip.official – Preservasi Jalan Pada Kondisi Geoteknik Tanah Sulit dan Rekayasa Pengelolaan dan Pengendalian Kehilangan Air Minum di @its_campus. (*)