Pencapaian Pemanfaatan BBG Sektor Transportasi

JAKARTA (Persepsi.co.id) – Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (Setjen DEN), Djoko Siswanto membuka acara Rapat koordinasi Pencapaian BBG pada Sektor Transportasi melalui video konferensi (10/7/2020).

Hadir dalam acara tersebut, SAM Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang KESDM, Direktur Infrastruktur Migas – Ditjen Migas, Direktur Industri Maritim Alat Transportasi & Alat Pertahanan – Kemenperin, Kepala Dishub DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera Selatan, Commercial VP PT Pertamina Retail, Direktur Utama PT. Gagas Energi Indonesia, perwakilan Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, SKK Migas, PT PGN, PT TransJakarta serta para Kepala Biro di lingkungan Setjen DEN.

Djoko Siswanto, dalam pembukaannya menyampaikan bahwa program pemanfaatan BBG pada sektor transportasi merupakan bagian dari kebijakan energi sesuai amanat RUEN dan dapat mendorong penggunaan energi yang bersih nasional dan daerah.

“Pemerintah akan terus mendorong energi bersih melalui pembangunan infrastruktur BBG” katanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Biro Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Pengawasan Energi Ediar Usman yang memoderatori jalannya webinar, menjelaskan tujuan webinar untuk mengevaluasi sektor transportasi dalam pencapaian target Rencana umum Energi Nasional (RUEN), khususnya pemanfaatan BBG yang masih tergolong rendah.

“Target RUEN tahun 2019, sebesar 0,9 MTOE dan realisasinya hanya 0,03 MTOE. Setjen DEN akan terus memfasilitasi, agar capaian RUEN dan hambatan di lapangan dapat diatasi bersama” jelasnya.

Pada kesempatan ini pula, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera Selatan menyampaikan, kendala belum optimalnya pemanfaatan BBG disebabkan kulitas BBG yang rendah,

“Minimnya SPBG dan pasokan gas, serta keekonomian harga gas tiap daerah belum optimal” ungkapnya.

Kepala Divisi Operasi Unit Bisnis Swakelola PT Transjakarta, Gatot Indra Koswara, menyampaikan bahwa Saat ini PT Transjakarta sudah tidak mempergunakan kendaraan berbahan bakar gas dan telah menggantinya dengan kendaraan listrik,

“Sebab, minimnya jumlah SPBG dan pasokan gas, sehingga mengurangi produktivitas bus BBG. Diperlukan ketersediaan SPBG yang memadai dalam hal lokasi, kapasitas dan ketersediaan suplai” tuturnya.

Direktur Industri Maritim Alat Transportasi & Alat Pertahanan Ditjen ILMATE Kementerian Perundustrian, Putu Juli Ardika, menyampaikan kesiapan sektor industri dalam menerapkan Perpres No 64/2012 tentang Penyediaan, Perhubungan, dan Penetapan Harga Bahan Bakar Gas untuk Transportasi Jalan.

“Pemerintah terus mendorong, terlaksananya insentif fiskal bagi industri kendaraan berbahan bakar gas dan mengusulkan agar harga BBG dapat mencapai setengah dari harga BBM” paparnya.

Staf Ahli Menteri Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Kementerian ESDM, Saleh Abdurrahman berharap agar kegiatan GoGas yang pernah digaungkan oleh DEN dapat dihidupkan kembali dengan merealisasikan berbagai usulan yang disampaikan oleh pihak terkait.

“Saleh, menyarankan agar melibatkan BUMD, dalam melaksanakan kebijakan pemanfaatan BBG” harapnya.

Apresiasi rapat ini disampaikan oleh Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Alimudin Baso, bahwa Pemerintah membuat disparitas harga untuk mendorong penyediaan BBG secara mandiri. Pemerintah sedang membangun infrastruktur pipa di Kota Semarang dan direncanakan tahun 2020 dapat beroperasi.

“Pemerintah terus memantau alih kelola Migas yang saat ini dibekukan, agar dapat mengurangi beban Pertamina, diperlukan subsidi silang agar lebih komprehensif” terangnya.

Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia, M. Hardiansyah menyampaikan bahwa pihaknya terus berkomitmen mengoperasikan SPBG dan ketersediaan gas.

“Gagas mengharapkan agar Pemerintah dapat membantu tercapainya harga keekonomian BBG dan mengharapkan program GoGas terus digaungkan” ucapnya.

Djoko Siswanto, menutup acara ini dengan menyampaikan harapan agar berbagai saran yang disampaikan oleh pihak terkait dapat menjadi solusi dalam meningkatkan pemanfaatan gas untuk sektor transportasi di daerah.

“Setjen DEN akan terus membantu mencari solusi terhadap hambatan pemantaatan BBG sesuai target RUEN” tambahnya. (*)