JAKARTA (Persepsi.co.id) – Dalam meningkatkan keselamatan Pelaut, Kemenhub memberikan dukungan terhadap kebijakan pertukaran ABK dalam pelayaran internasional.
Hal ini, disampaikan Menhub, Budi Karya Sumadi, Kamis (9/7), dalam konferensi virtual “Maritime Virtual Summit on Crew Changes” yang dihelat Pemerintah Inggris dan diikuti negara anggota International Maritime Organization (IMO) serta organisasi internasional di sektor maritim.
Indonesia, mengusulkan agar seluruh negara anggota IMO bisa memastikan pelaut terdampak pandemi Covid-19, dapat melakukan pertukaran ABK dan dapat memulangkannya ke negara asal (repatriasi) secara aman.
“Usulan tersebut disepakati oleh seluruh delegasi dari negara anggota dewan IMO dan menjadi salah satu butir pernyataan bersama (joint statement) yang dikeluarkan di akhir konferensi tersebut” kata Menhub Budi Karya Sumadi.
Indonesia juga mendorong negara anggota untuk tetap membuka akses pelabuhan yang dikhususkan bagi pertukaran ABK dan menekankan pentingnya peningkatan perhatian masyarakat internasional terhadap “mistreatment and abuses” terhadap pelaut.
Untuk penanganan kapal dan pelaut selama pandemi Covid-19 ini, Indonesia sebetulnya selangkah lebih maju dengan telah mengeluarkan peraturan yang memfasilitasi kapal pesiar berbendera asing untuk berlabuh sekaligus melakukan pertukaran ABK.
Ada tiga pelabuhan yang digunakan, yakni pelabuhan di Pulau Nipah, Pulau Galang, dan Tanjung Balai Karimun.
“Secara bertahap akan dibuka pelabuhan lainnya agar bisa lebih banyak memfasilitasi ABK yang akan melakukan proses pertukaran” tambahnya. (*)