JEPARA ( persepsi.co.id )– Hingga saat ini, hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Jepara merupakan zona merah penyebaran Covid-19. Sampai Minggu (12/7/2020) pagi, tinggal Kecamatan Karimunjawa yang masih bertahan sebagai zona hijau.
Dari data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jepara, tercatat 660 orang positif korona di mana 530 di antaranya dalam perawatan. Ada tambahan 34 kasus baru di Kota Ukir.
Sebelumnya ada 2 kecamatan di Kabupaten Jepara yang masuk kategori zona hijau lantaran belum ada satupun kasus positif Covid-19 di wilayah tersebut. Keduanya yakni Kecamatan Karimunjawa dan Kecamatan Donorojo.
Namun pada Jumat (10/7/2020) malam, berdasarkan data hasil pemeriksaan terkonfirmasi Covid-19 yang dirilis GTPP ada penambahan 24 kasus baru di mana 1 pasien positif baru tersebut yang berasal dari wilayah Kecamatan Donorojo.
Melihat kondisi ini, Relawan sekaligus Satgas Covid-19 Kecamatan Karimunjawa, Srianto mengatakan, Karimunjawa memang masih masuk zona hijau. Di sana tak ada satupun pasien positif korona, bahkan yang masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) masing-masing hanya ada 1 orang.
Untuk pelaku perjalanan sendiri tercatat 365 orang. Jumlah tersebut menjadi jumlah terkecil kedua setelah Kecamatan Kalinyamatan.
Saat ini upaya menjaga Karimunjawa tetap dalam zona hijau terus dilakukan. Akses masuk ke Karimunjawa memang mulai dibuka untuk orang di luar Karimunjawa namun dengan syarat-syarat tertentu.
Dalam hasil rakor Satgas Kecamatan itu disepakati beberapa hal, pihak di luar masyarakat Karimunjawa bisa masuk dengan syarat yang ketat. Mulai PNS, pegawai BUMN, pegawai BUMD, pekerja mandiri, pelaku perjalanan dan lainnya.
Masing-masing harus memenuhi aturan tertentu untuk masuk ke wilayah terluar Jepara tersebut. Salah satunya yakni dengan melampirkan hasil pemeriksaan kesehatan.
Pendatang atau orang luar yang masuk ke Karimunjawa juga dilakukan pendataan. Pendataan dilakukan dibantu karang taruna dan BPD Desa Karimunjawa secara langsung di Pelabuhan.
”Kami data identitas, nomor HP serta tujuan datang ke Karimunjawa,” jelasnya.
Dirinya tak menampik banyak tantangan yang dihadapi. Mulai masyarakat kurang patuh dalam pelaksanaan protokol kesehatan, kurangnya tenaga relawan hingga koordinasi dengan pihak yang mengeluarkan tiket.
”Kami harap semua pihak bekerja sama untuk menjaga Karimunjawa. Mengingat keterbatasan medis dan tenaga kesehatan di sini,” katanya.
Juru bicara GTPP Covid-19 Jepara, dr Fakhrudin juga mengapresiasi langkah antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Karimunjawa. “Salah satu kunci untuk menjaga diri adalah tetap disiplin melakukan protokol kesehatan,” katanya. (DiskominfoJepara/Dian/Zulhan)