KENDARI (Persepsi.co.id) – Kebiasan minum kopi, kini tidak hanya karena sebatas suka, tapi sudah menjadi gaya hidup. Nongkrong sendiri ataupun bersama kawan di warung kopi menjadi pemandangan yang banyak dijumpai sehingga membawa berkah bagi pengusaha dan petani kopi.
Seiring dengan berjalannua waktu, permintaan kopi di Sulawesi Tenggara kian meningkat. Untuk memenuhinya, petani giat melakukan peremajaan dan penanaman kopi. Pemerintah Kabupaten Kolaka pun bergerak mendatangkan bibit kopi dari Surabaya untuk disalurkan ke petani, Minggu (12/07).
Sebanyak 25.000 batang bibit kopi tiba dari Surabaya di Bandara Haluoleo Kendari. Untuk memastikannya sehat dari serangan hama dan penyakit, petugas Karantina Pertanian Kendari melakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan, bibit kopi ini tidak ditemukan adanya serangan organisme pengganggu tumbuhan/karantina (OPT/OPTK).
Kopi yang nikmat tentunya berasal dari perkebunan kopi yang sehat dan terbebas dari OPTK. Tentunya ada peran petugas karantina sehingga penikmat kopi dapat merasakan kenikmatannya. (*)
