persepsi.co.id | sekitar dua hektar dari hutan Lindung Mangunan Kabupaten Bantul merupakan obyek wisata Seribu Batu Songgolangit Mangunan.
Obyek wista ini mulai dibuka sebagai obyek wisata sejak bulan Maret 2016 dengan melibatkan 49 tenaga kerja/pengelola laki-laki 29 orang dan 10 perempuan dari sekitar hutan Lindung tersebut.
Demikian disampaikan Ketua pengelola Obyek Wisata Seribu Batu Aris disela-sela Uji Coba Terbatas Kunjungan Wisatawan ke Wisata Alam Seribu Batu oleh Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo yang disaksikan bersama-sama oleh Ketua Tim Inflasi DIY, Kepala Perwakilan BI Yogyakarta Drs. Hilman Tisnawan, Kepala Dinas Perhubungan DIY Drs. Tavip Agus Rayanto.MSi, Dirut BPD DIY Santoso Rochmat, Kepala Biro Perekonomian DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti, Kepala Dinas Koperasi Srie Nurkyatsiwi serta Pejabat Instansi terkait dari Bantul, Kulonprogo, Sleman, Gunungkidul dan Kota Yogyakarta.
Menurut Ketua Koperasi Wono Wisata Mangunan Ipung (Purwo Harsono) kalau kita bicara Wana Wisata Budaya Mataraman suatu tema kerja sama kemitraan antara Pengelola Hutan Lindung dengan masyarakat pemangku hutan sebagai sumberdaya pembangunan dalam 2 agenda kegiatan awalnya yaitu Wana Wisata dan Desa wisata dengan memanfaatkan para petani disekitar Hutan Lindung dan sekarang bisa berkembang seperti ini banyak pengunjung sebelum pandemic covid 19, namun nol pengunjung ketika pandemi covid19.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo dalam sambutannya mengatakan perkembangan Obyek Wisata Wanawisata Mangunan ini terus berkembang dan banyak yang berkontribusi.
Sebagai contoh di Seribu Batu Songgolangit ini terdapat 5 Camping Ground,di lintang sewu sebanyak 10 unit Camping Ground yang membangun dengan dana DAK brandingnya yang mengisi hotel-hotel. Sementara Untuk pengembangan obyek wisata di Mangunan tersebut menggunakan dana DAK Tahun 2019 total sebanyak Rp.4,7 milyar dan pengembangan Mangunan ini tahun 2020 tetap kita lanjutkan dengan dana DAK sebesar Rp.5,4 milyar. Untuk penataan tempat kuliner dan sebagainya.
Dalam kesempatan sambutannya Singgih Rahardjo juga mengucapkan dan apresiasi penuh kepada Perwakilan Bank Indonesia di Yogyakarta yang telah mensuport penuh dalam pengembangan obyek wisata ini serta memberikan berbagai bantuan sarana dan prasarana dalam rangka menunjang Protokol Kesehatan di Obyek Wisata di DIY.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta Hilman sutisna sangat mengapresiasi semua pihak yang telah berupaya keras membangkitkan kembali perekonomian menjadi konstan kita semua pada pandemic Covid 19 ini. “ Pelaku, Pengelola, Regulator. pengambil kebijakan, semuanya bergerak, semua kompak mendukung dan sungguh-sungguh agar ekonomi jalan, protocol Covid jalan itu yang paling penting”.tandas Hilman Sutisna.
“ Saya sangat gembira ternyata pembayaran e ticketing telah non tunai saya mencoba dengan wa maupun alat lainnya bisa, ini sangat membantu tracking pengunjung dan saya tambah lega perekonomian segera menggeliat, protocol kesehatan tetap dilaksanakan dengan ketat, Wisata Mangunan berbudaya akan tetap benar-benar berjalan ” tandasnya
Menandai Ujicoba terbatas Kunjungan wisatawan ke Obyek Wisata Seribu Batu Songgolangit selain diawali dengan pengetesan suhu badan dengan alat Thermogan kepala Kepala Dinas Pariwisata dan pejabat lainnya juga ditandai dengan pembayaran Tiketing NonTunai dengan QRIS melalui salah satu Layanan Bank BPD DIY juga cuci tangan di air mengalir sebagai contoh upaya memutus rantai tertularnya Virus Corona (Covid 19) di tengah masyarakat.
Rombongan Tim Ujicoba terbatas Kunjungan wisata ke Hutan Wana Wisata Seribu Batu dan Lintang Sewu Mangunan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta terkait prediksi akhir tahun 2020 setelah sport-sport penggerak ekonomi dibuka akan seperti apa ? Hilman Sutisna mengatakan bahwa kedepan ada optisme sebab di triwulan 1, 2 kita sudah turun jauh, harapan kita di tri wulan 3 dan 4 ini kegiatan masyarakat sudah mulai ramai, kegiatan wisata di Malioboro sudah mulai ramai, di tempat destinasi wisata sudah mulai ramai,Kegiatan perekonomian berjalan dengan mulus, dan gerakan ekonomi lainnya juga bergerak pasti ada harapan. Sehingga di tahun total 2020 tidak terlalu jauh penurunannya dari perekonomian tahun 2019.”Saya optimis dan optimisme sudah ada tinggal bagaimana kita meyakinkan pembukaan sector wisata, kegiatan ekonomi ini disertai dengan penerapan kesadaran masyarakat terhadap protocol Covid gitu kan ,masyarakat bergaya hidup berkebiasaan baru itu kuncinya, masyarakat tidak boleh ambeiyen, masyarakat berwisata tidak boleh berpikiran seperti sebelum Covid tetap harus tetap taati protocol Kesehatan “ tegas Kepala Perwakilan BI Yogyakarta.
Untuk mewujudkan prediksi perekonomian sebagaimana di sampaikan Bank Indonesia tersebut langkah yang akan dilakukan Dinas Pariwisata DIY menurut Singgih Raharjo ada dua langkah strategi yaitu untuk pemulihan destinasi sekarang sudah dilakukan dan akan terus dilakukan evaluasi,Yang kedua adalah strategi untuk pemulihan pasar, saat ini kita sudah masuk dalam pemulihan pasar. “ Bagaimana felling untuk menarik wisatawan itu untuk datang, tetapi dalam ujicoba kunjungan terbatas kita masih stikietion artinya kunjungan masih dari dalam DIY atau dari kabupaten tetangga yang mau berkunjung silahkaan tetapi harus mematuhi protocol kesehatan yang mau dikunjungi.Setelah ini berjalan kemudian akan dievaluasi bagaimana perkembangan Covid itu selanjutnya. Dan kalau ini sudah memungkinkan akan kita buka lebih luas lagi.
Yang jauh lebih penting menurut Kepala Dinas Pariwisata adalah pendataan wisatwan melalui aplikasi sebagaimana di sampaikan Gubernur DIY dengan pendataan secara tertib ketika terjadi sesuatu nantinya akan lebih mudah untuk melacaknya.
Aris Pengelola Wisata Seribu Batu lebih lanjut dalam wawancaraanya menyatakan yang sebenanarnya dengan dibukanya Obyek Wisata Seribu batu yang sebelum terjadi Pandemi Covid tiap bulan dikunjungi Wisnu/wisman 15 ribu pengunjung yang dikelola masyarakat ini masih takut, tetapi ya bagaimana agar perekonomian juga harus tumbuh/berjalan karena selama 3 bulan vakum ditutup, maka dalam menghadapi New Normal atau kebiasaan baru ini kita harus benar-benar melaksanakan dan mematuhi SOP protocol Kesehatan dalam layanan New Normal ini sebaik mungkin untuk mengamankan wisatawan di kawasan Mangunan ini.
Sedangkan Asisten Perekonomian Setda DIY Tri Saktiana menyambut baik di bukanya kembali Obyek Wisata di Mangunan ini agar perekonomian DIY dapat tumbuh meskipun masih sekala terbatas,yang diharapkan wisata yang datang adalah Wisatawan yang berkualitas,
“Maksudnya yaitu wisatawan yang berkunjung patuh dengan Protokol Kesehatan dan patuh dengan SOP Pariwisata. Hal ini dilakukan untuk keberlangsungan kunjungan wisata tersebut agar bermanfaat “tegas Tri Saktiana
Dalam kesempatan wawancara tersebut Singgih raharjo juga menghimbau agar supaya SOP pariwisata yang telah dibuat bersama-sama tersebut untuk dipatuhi.Jangan kemudian ada kendor,karena SOP menjagi bagian yang tak terpisahkan dari protocol kesehatan dan apabila terjadi sesuatu akan segera dievaluasi.Apabila wisatawan tidak mematuhi kita boleh menolaknya atau mengingatkan itu merupakan bagian yang harus ditegakkan oleh pengelola pariwisata.