persepsi.co.id | Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi meminta masyarakat tetap waspada. Sebab jumlah kasus Corona Virus Disease (Covid-19 di Kota Cimahi hingga saat ini tersisa 11 orang. Belasan orang yang masih terkonfirmasi positif itu tersebar di delapan kelurahan.
Yakni di Kelurahan Cibabat 2 orang, Kelurahan Pasirkaliki 1 orang. Kemudian di Kelurahan Setiamanah 1 orang, Kelurahan Cigugur Tengah 1 orang, Kelurahan Baros 1 orang, Kelurahan Utama 2 orang, Kelurahan Cibeureum 2 orang dan Kelurahan Melong 1 orang. “Semuanya tersebar di 10 RW di 8 kelurahan,” terang Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, Senin (20/7/2020).
Artinya, terang dia, dari total 15 kelurahan di Kota Cimahi sudah ada tujuh kelurahan di Kota Cimahi yang sudah tidak ada kasus terkonfirmasi positif terpapar virus korona atau Covid-19.
Yakni Kelurahan Cipageran dan Kelurahan Citeureup di Kecamatan Cimahi Utara, Kelurahan Kelurahan Karangmekar, Kelurahan Cimahi dan Kelurahan Padasuka di Kecamatan Cimahi Tengah serta Kelurahan Leuwigajah dan Kelurahan Cibeber di Kecamatan Cimahi Selatan.
“Jadi ada 7 (tujuh) kelurahan yang sudah nol kasus di Kota Cimahi,” katanya.
Hingga hari ini, kasus terkonfirmasi positif virus korona di Kota Cimahi ada 110 orang. Rinciannya, 11 orang atau 10 persen masih positif, 95 atau 86,36 persen sudah dinyatakan sembuh dan 4 orang atau 3,64 meninggal dunia.
Meski angka kesembuhan tergolong bagus, kata Chanifah, bukan berarti virus korona sudah bisa dikendalikan sepenuhnya. Pihaknya tetap akan melakukan pencegahan dan penanganan hingga virus yang disebut tersebut segera berakhir di Kota Cimahi.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melanjutkan target swab test terhadap 600 orang setiap pekannya.
“Ini harus kita lakukan karena dari pusat pun sudah ada arahan ke sana. Cimahi juga sekitar 600-an seminggu,” ujar Rini, sapaan Chanifah.
Sasaran utamanya, terang Rini, masyarakat Kota Cimahi yang terindikasi memiliki gejala Covid-19 hingga yang mengeluhkan gejala Influenza Like Illness (ILI). Gejala tersebut akan disaring sejak dari rumah sakit dan Puskesmas, dan nantinya akan dilakukan swab test.
Sebetulnya penapisan masyarakat yang terkena ILI sudah dilakukan sejak lama namun hanya dipantau saja. Namun ke depan akan langsung dilakukan swab test untuk mencegah penularan Covid-19.
“Gejalanya itukan batuk, pilek, sakit tenggorokan, susah nelan, sesak. Menyerupai tanda tanda Covid-19.
Kita akan melakukan penapisan di Puskemas dan rumah sakit adalah paisen ILI,” jelas Rini.
Selanjutnya, Rini mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah dianjurkan. Seperti mengenakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak hingga menghindari kerumunan.
“Protokol kesehatan itu mutlak harus tetap dilakukan karena ini belum sepenuhnya bisa dikendalikan,” pungkasnya. (*)