PT.JMI dan Pemkab Kulon Progo Bahas Pabrik Pengelolaan Pasir Besi

persepsi.co.id | Pt.Jogja Magasa Iron (JMI) mengadakan audiensi virtual melalui zoom meeting dengan Pemkab Kulon Progo terkait Pabrik Pengelolaan Pasir Besi. Senin (20/07/2020) di Command Room. Turut hadir Bupati Kulon Progo, Sekertaris Daerah Kulon Progo, Asisten Daerah II Kulon Progo, serta perwakilan OPD terkait.

Bupati Kulon Progo, Drs. H. Sutedjo menyampaikan bahwa dalam perencanaan maupun progress pembangunan Pabrik Pengelolaan Pasir Besi di Kulon Progo terdapat tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam waktu dekat meliputi yaitu pengujian atau penelitian contoh sampel konsentrat pasir besi yang sudah diolah sebelumnya.

“Sampel konsentrat pasir besi yang sudah dalam tumpukan, kemudian dikirim sebanyak 30.000 ton untuk diuji, diteliti, sehingga nanti hasil pengujian akan digunakan untuk menentukan kapasitas maupun kualifikasi pabrik yang akan dibangun di Kulon Progo,” katanya.

Sutedjo menambahkan bahwa di tahun 2014 terdapat perubahan pemilik, perubahan teknologi pengelolaan, maupun perubahan regulasi serta berharap target-target dari proses yang sudah direncanakan dapat segera diwujudkan

“Progres dari pembangunan ini dimulai sebelum ada Undang-undang Minerba, kemudian setelah ada Undang-undang Minerba yang memberi batasan-batasan tertentu kemudian terjadi adanya pergantian pemilik tersebut. Pabrik Pengelolaan Pasir Besi di Kulon Progo sudah ditunggu-tunggu oleh publik, kami berharap agar target-target dapat segera diwujudkan, “ ujar Sutedjo.

Presiden Direktur Jogja Magasa Iron (JMI), Bobi Sandi mengatakan bahwa yang menjadi tahapan JMI saat ini adalah melakukan intelijen engineering yang terbagi menjadi dua yaitu pabrik pengolahan dan pabrik pemurnian.

“Selain melakukan intelijen engineering juga memperhatikan SDM, sumber listriknya, karena sebagai sharing informasi masih diskusi dengan pihak China. Ide awal kita adalah membangun dengan Roket mencoba menggunakan teknologi pabrik ini, jadi kita memilih Yogyakarta digunakan untuk memurnikan.

“Dalam pembangunan pabrik terdapat beberapa tahapan pengujian yaitu pengujian tahap laboratorium, tahap pilot plant, dan skala industri. Tujuan pengujian ini semakin jumlah pengujiannya semakin besar akan membuat akumulasinya semakin tinggi, membuat akurasi prosesnya, bahan bakunya, dan lain-lain akan lebih akurat,” ungkap Bobi.

Disisi lain Ir. Sekretaris Daerah Kulon Progo, RM Astungkoro, M.Hum. menegaskan bahwa status JMI belum beroperasi. Sebenarnya yang 30.000 ton itu stok filenya JMI, jadi dia tidak menggali lagi, itu adalah konsentrat yang sudah ada sejak tahun 2012. Di dalam proses tahun 2012 ada perjalanan pergantian kepemilikan kemudian ada perubahan teknologi dari RHF (Rotary Hearth Furnace) ke Pilot Plant.

“Jadi kondisi perubahan teknologi itulah yang kemudian sekarang ini mengharuskan untuk mengirimkan sampel, dan sampel itu sudah mendapatkan izin dari Kementerian SDM dan Kementerian Perdagangan. Sudah ada surat izinnya sehingga kami hari ini memantau kebenaran kapan pabrik akan dibangun. Setelah ini ada DED (review rencana detail teknis) yang direncanakan sampai akhir Desember. Kemudian setelah DED ada strategi permodalannya, setelah itu mudah-mudahan tahun 2021 mulai proses dengan pembangunan,” jelasnya.