Ponorogo Laksanakan PISEW Di 13 Kecamatan

PONOROGO (persepsi.co.id) – PADA akhir Juli ini sebanyak 26 desa di 13 kecamatan di Ponorogo mulai melaksanakan program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW).

Program ini diharapkan mampu meningkatkan akses transportasi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya.

Pelaksanaan PISEW di Ponorogo untuk tahun 2020 ditandai oleh peluncuran dan peletakan batu pertama oleh Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni dan Anggota DPR RI Komisi V Sri Wahyuni Ipong Muchlissoni di Dusun Pangkal, Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo, Rabu (29/7/2020).

Bupati Ipong saat melakukan penyerahan secara simbolis bantuan pemerintah untuk masyarakat berupa PISEW kepada masing-masing Ketua BKAD.

“Alhamdulillah, kita di Ponorogo ini beruntung. Di tengah berbagai pemotongan anggaran untuk kepentingan covid-19 kita masih dapat program bantuan dari pemerintah pusat. Salah satunya PISEW ini. Ini Dananya dari APBN,” ungkap Bupati Ipong usai peletakan batu pertama PISEW.

Bupati Ipong menyatakan, 13 titik PISEW ini adalah program yang dibawa dua anggota DPR RI dari dapil VII Jatim, yaitu Sri Wahyuni, Ipong Muchlissoni dan Gatot Sudjito. Masing-masing membawa 10 dan tiga titik PISEW. Jumlah yang paling banyak sepanjang sejarah pengusulan PISEW untuk Ponorogo selama ini.

Ketigabelas titik akan berupa infrastruktur berupa jalan dan saluran air. Lokasinya berada di 26 desa. Ini karena syarat dari peningkatan jalan dalam program PISEW ini harus jalan kewenangan desa yang menghubungkan dua desa dalam satu kecamatan.

Untuk peningkatan jalan berupa pembuatan jalan makadam, rabat jalan, pembuatan jalan aspal hotmix, atau pembuatan jalan rigid.

Para penerima program PISEW menunjukkan plakat simbolis bantuan untuk program PISEW di daerahnya.

PISEW 2020 Ponorogo tersebut berada di Kecamatan Ngrayun (menghubungkan Selur-Wonodadi), Slahung (Broto-Menggare), Bungkal (Bedikulon-Bancar), Sawoo (Pangkal-Sawoo), Pudak (Pudak Wetan-Tambang), Pulung (Patik-Tegalrejo), Jambon (Jambon-Blembem), Badegan (Karangan-Watubonang), Sampung (Gelangkulon-Karangwaluh), Babadan (Gupolo-Polorejo), Jenangan (Paringan-Wates), dan Ngebel (Gondowido-Talun).

Program bantuan ini diberikan kepada desa-desa melalui Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD). Kali ini, masing-masing BKAD menerima dana sebesar Rp600 juta. Penggarapan infrastruktur dalam PISEW diperkirakan selesai pada tiga bulan dari dimulainya pekerjaan.

Para penerima program PISEW menunjukkan plakat simbolis bantuan untuk program PISEW di daerahnya.

“Program ini ada di Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Dananya dari APBN. Nah, tahun ini kita mendapatkan 13 titik di 13 kecamatan, 26 desa. Kami di Komisi V DPR RI mencoba mengajukan cukup banyak titik untuk PISEW di Ponorogo ini, tapi dapatnya 13 ini karena memang ada pemotongan anggaran untuk covid-19,” ungkap Sri Wahyuni.

Harapan dengan adanya PISEW di desa-desa ini, lalu lalang masyarakat untuk mengangkut hasil buminya bisa lebih lancar.

“Kalau jalannya sudah bagus, maka warga kita, petani kita, akan lebih mudah membawa hasil panennya ke tempat mereka menjual hasil panennya tersebut.

Tentu harapan lebih jauh, hal semacam ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Sri Wahyuni. (kominfo/dist/Devi)