Pasar Legi Ponorogo Bakal Jadi Keren

PONOROGO (Persepsi.co.id)GEDUNG baru Pasar Legi Ponorogo dipastikan menjadi gedung pasar tradisional yang bagus dan menawan. Tidak saja angkat menjadi lokasi bisnis yang menjanjikan, tapi juga menjadi bangunan yang megah namun ramah lingkungan.

Hal ini diungkapkan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni usai melakukan kunjungan ke lokasi proyek pembangunan kembali gedung Pasar Legi Ponorogo, Jumat (31/7/2020). Pucuk pimpinan Kabupaten Ponorogo yang juga pernah menjadi pengusaha properti ini mengambil kesimpulan demikian setelah berkeliling ke seluruh lokasi proyek di ujung selatan Jalan Soekarno-Hatta Ponorogo tersebut.

Bupati Ipong saat melihat kios di lantai dasar gedung baru Pasar Legi Ponorogo
“Saya sudah berkeliling, bahkan naik sampai ke lantai tertinggi, lantai 5 ini tadi. Dan, kalau sudah jadi, Pasar Legi ini bakalan keren. Ini adalah bangunan pasar tradisional pertama di Indonesia yang pakai konsep bangunan hijau, green building, bangunan ramah lingkungan,” ungkap Bupati Ipong mantap.

Menurutnya, bangunan baru pasar tradisional kebanggaan Ponorogo ini memang sangat besar, megah tapi ramah lingkungan. Sistem ventilasi dari lantai ke lantai menurutnya sangat bagus. Ia merasakan suhu di dalam gedung tidak gerah meski tidak menggunakan penyejuk ruangan atau AC (Air Conditioner). Penerangan juga cukup baik, cahaya mudah masuk ke sisi dalam gedung.

Selain itu, konsep bangunan cukup apik. Yaitu sudah tertata bentuk bangunan dan kios sesuai jenis barang dagangannya. Seperti pedagang produk basah ada di lantai bawah, produk kering di atas dan paling atas adalah untuk pedagang kuliner. Bahkan, untuk pedagang yang datangnya tengah malam juga sudah tersedia. Sehingga, pasar bisa beroperasi selama 24 jam penuh.

Bupati Ipong dan tim dari Adhi Persada Gedung saat berada di lantai paling atas proyek pembangunan gedung baru Pasar Legi
Di bagian paling atas bisa dijadikan tempat nongkrong dengan beberapa kafe atau angkringan dengan gaya Ponoragan. Hal ini didukung oleh bagian gedung yang dibuat seperti jalan melingkar di atas bangunan. Terdapat beberapa eskalator dan satu buah lift untuk pengunjung yang akan naik turun dari satu lantai ke lantai lainnya.

“Juga ada masjid yang cukup besar, yang mampu menampung jemaah hingga 500 orang. Ini luar biasa,” kata Bupati Ipong.

Secara struktur, lanjut Bupati Ipong, bangunan baru Pasar Legi terlihat halus dan bagus. Ia yakin pengerjaanya dilakukan oleh para profesional yang benar-benar ahli di bidang pembangunan gedung. Lokasi parkir juga luas, kapasitasnya mencapai 200 hingga 250 unit mobil.

“Mudah-mudahan bisa menjadi ikon Ponorogo dan mendorong ekonomi daerah kita ini,” ujar Bupati Ipong.

Bupati Ipong saat menyaksikan rangka atap gedung baru Pasar Legi yang akan segera dipasang
Gedung baru Pasar Legi dibangun oleh BUMN, Adhi Persada Gedung. Dijadwalkan selesai pada akhir Desember. Dipastikan tidak akan molor meski sempat ada hambatan pasokan material akibat pandemi covid. Anggarannya mencapai Rp180 miliar. Bagian sebesar 96 persen berasal dari APBN dan sekitar 4 persen dari APBD Kabupaten Ponorogo. Anggaran dari APBD Ponorogo akan dibelanjakan untuk pengadaan genset dan cool storage atau pendingin raksasa untuk para pedagang daging dan ikan basah.

“Semua dari pemerintah, pusat dan daerah. Hal ini tidak perlu dipermasalahkan sebab sama-sama dari pemerintah. Daru pusat pun, kalau kita (Pemkab Ponorogo) tidak memohon juga tidak akan turun. Kalau ini dibangun swasta, kasihan pedagangnya nanti. Sebab mereka pasti akan diminta menyewa atau membeli kios dengan harga yang tinggi,” terang Bupati Ipong.

Gedung baru Pasar Legi Ponorogo akan mampu menampung sekitar 4 ribu pedagang. Jumlah ini dua kali dari kapasitas gedung pasar sebelum terbakar. Mereka adalah pedagang Pasar Legi yang sekarang ada di Pasar Relokasi, pedagang di Pasr Lanang atau Pasar Legi Selatan dan pedagang di Pasar Stasiun yang sudah mau bergabung ke Pasar Relokasi. (kominfo/dist/Devi)