CIMAHI ( persepsi.co.id ) – Memasuki musim kemarau, Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi mengimbau masyarakat waspada akan potensi kebakaran. Kejadian kebakaran yang lambat ditangani bisa menimbulkan kerugian materi hingga korban jiwa.Pada awal Agustus 2020,kejadian kebakaran beberapa kali terjadi di Kota Cimahi. Seperti pada Senin (10/8/2020),
terjadi dua kali insiden kebakaran terjadi di Kota Cimahi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namu menimbulkan kerugian materil.
Kebakaran pertama terjadi di pabrik makanan ringan yang berlokasi di Jalan Aki Gang Muasim Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan. Akibat kejadian tersebut, pemilik pabrik mengalami kerugian hingga Rp 2 miliar lebih.
Perisiwa kedua dialami sebuah laundry di Jalan Kolonel Masturi RT 03/RW 01 Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara. Pemilik dealer mengalami kerugian sekitar Rp 7 juta.
Komandan Regu (Danru) 1 Damkar Kota Cimahi, Indrahadi menjelaskan, , memasuki musim kemarau grafik kasus kebakaran di Kota Cimahi kerap mengalami kenaikan. Untuk itu pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan bahaya kebakaran.
“Jika ada peralatan gas yang harus diganti, segera diganti, jangan diakali. Biasakan melakukan perawatan pada selang elpiji, dan cek fisik apakah ada retak bahkan sudah getas pada bagian selang. Karena hal tersebut adalah indikasi terjadinya kebakaran yang ditimbulkan dari kebocoran gas,” katanya.
Selain itu, diharapkan tidak melakukan pembakaran sampah terutama di lahan kosong. “Bisa memicu kebakaran lahan dan cepat meluas,” ucapnya.
Instalasi listrik juga harus diperhatikan. “Dapat memicu hubungan arus pendek (korslet) yang bisa menyebabkan kebakaran,” imbuhnya.
Jika titik api muncul, masyarakat diharapkan segera bisa melakukan penanganan awal bekerjasama dengan warga sekitar. “Jika api tak bisa tertangani, jangan terlambat melapor. Kami siap turun membantu masyarakat,” katanya.
Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi edukasi kepada masyarakat akan potensi bahaya kebakaran. Dengan demikian, masyarakat bisa memahami cara bertindak jika terjadi kebakaran. “Yang utama, tidak panik dan segera mencari pertolongan,” tuturnya.*