Karena Covid-19, Ujian SKB CPNS Ponorogo Harus Digelar 4 Hari

PONOROGO (persepsi.co.id)UJIAN Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 di Ponorogo tahap Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) akan berlangsung selama empat hari. Tepatnya pada Sabtu (5/9/2020) hingga Selasa (8/9/2020). Hal ini karena beberapa ketentuan terkait pencegahan penyebaran covid-19 yang harus dipatuhi oleh panitia penyelenggara.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Ponorogo Winarko Arief Tjahjono, Rabu (26/8/2020) mengatakan, ketentuan yang paling menentukan dalam penjadwalan tersebut adalah soal jarak aman antarpeserta.

“Dengan luas gedung Gelanggang Remaja Singodimedjo (GOR Singodimedjo), seharusnya kita bisa melaksanakan ujian itu satu hari saja. Kalau bisa diisi 300 orang satu sesi, maka dengan empat sesi atau lima sesi ya habis. Tapi ini kita hanya boleh mengisi gelanggang itu dengan 100 peserta ujian dan paling banyak kita melaksanakan 3 sesi ujian selama satu hari,” kata Winarko.

Karena satu hari hanya bisa menggelar ujian untuk 300 orang peserta, maka ujian harus digelar selama empat hari. Namun, hal ini bisa bisa dimaklumi sebab kondisinya memang sedang tidak normal akibat adanya pandemi covid-19.

Dari sisi biaya, kata Winarko, terjadi kenaikan karena jadwal ujian yang semakin panjang. Terutama untuk sewa gedung yang seharusnya hanya untuk satu hari ternyata harus menjadi lebih panjang. Baik untuk persiapan maupun pelaksanaan.

“Dari sisi anggaran, biaya seleksi ini tidak termasuk yang di-refocusing. Justru kita akan minta tambahan karena adanya jadwal yang semakin panjang. Karena memang kurang,” ungkap Winarko tanpa menyebut rincian kekurangan anggarannya.

Sebanyak 1.216 yang lain akan melaksanakan tes berbasis komputer atau computer assisted test (CAT) di Gelanggang Remaja Singodimedjo. Mereka akan memperebutkan 471 formasi CPNS yang tersedia. Winarko memastikan pihak panitia akan menggelar ujian tersebut dengan kedisiplinan tinggi atas protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19. Mulai dari penyediaan tempat cuci tangan, memastikan para peserta memakai masker dan diperiksa suhu tubuhnya sebelum masuk ke lokasi ujian. Juga penyediaan ruangan khusus bagi mereka yang suhunya melebihi ketentuan, 37,3 derajat celcius. (kominfo/dist/Devi)