OKI (Persepsi.co.id)- Kepala DISBUDPAR Kabupaten OKI Ariyanti angkat bicara atas kritikan Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM) LINK KPK terkait proyek Milyaran untuk penambahan fasilitas objek wisata danau teluk gelam Kabupaten OKI Sumatera Selatan.
Aryanti mengaku awalnya anggaran untuk fasilitas objek wisata tersebut ditarik oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk penanggulangan bencana covid 19.
“Mendengar hal itu saya merasa sangat bersyukur jika kegiatan ini dibatalkan,” Kata Aryanti saat dikonfirmasi di ruang kerjanya selasa ( 20/10/2020) didampingi sekdis dan pptk kegiatan tersebut.
Berselang tak berapa lama, Ia mendapatkan kabar jika Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengambalikan anggaran kegiatan ke Disbudpar.
“Mendapat kabar tersebut , saya langsung berkoordinasi dengan pihak ULP dari hasil koordinasi itu, pihak kami sepakat untuk tetap melanjutkan program ini,” lanjutnya.
Program tersebut dilanjutkan dikarenakan program ini tidak mungkin untuk dirubah lagi, mengingat waktu yang diberikan terlalu singkat hanya beberapa bulan.
“Bila kami melakukan perubahan kegiatan jelas butuh waktu dan takutnya waktu untuk melakukan perubahan kegiatan ini tak keburu dengan waktu yang sudah ditetapkan,” tambahnya lagi
“Jika itu terjadi maka dana ini kembali ditarik oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentunya hal ini menjadi kerugian dan kedepannya bakal berdampak pada Kabupaten OKI, ada kemungkinan untuk kedepannya kita tak mendapatkan bantuan lagi dari pusat. ” jelas Aryanti.
Sebelumnya, Raffi Anggota Lembaga LINK KPK menganggap Pemerintah Kabupaten OKI khususnya DISBUDPAR yang membidangi kegiatan ini kurang serius dalam mengembangkan dan memperkenalkan Destinasi Pariwisata yang ada di Kabupaten OKI.
“Jika tujuan DISBUDPAR ingin menghidupkan kembali objek wisata teluk gelam. Harusnya mereka berani buat gebrakan seperti mengadakan perlombaan Burung kicau karena di OKI ada komunitas pencinta kegiatan ini. Tentunya komunitas ini bakal berkomunikasi dengan komunitas dari luar Daerah,” Kata Raffi
Dengan gebrakan program tersebut, Kata Raffi Kemungkinan akan menarik minat pengunjung dari luar Daerah untuk datang menonton bahkan menjadi peserta lomba diajang tersebut.
Hal itu tomatis menjadi pemasukan untuk Daerah dengan cara mengenakan biaya tiket masuk, tentunya juga para perserta dari luar Daerah bakal menginap. “Dari segi ini menjadi nilai tambah pemasukan untuk Daerah dengan menyewakan HOTEL yang ada dilokasi tersebut,” tuturnya.
Lanjut Raffi, untuk segi keamanan DISBUDPAR harus meminta izin terlebih dulu dan bekerjasama dengan pihak keamanan khususnya pihak Kepolisian Daerah OKI.
Menurutnya, banyak potensi Wisata yang bisa dikembangkan di OKI ini selain Teluk Gelam dan Pulau Maspari. Khusus di Kecamatan Kota Kayuagung ini saja ada potensi Wisata yang bisa dikembangkan. Seperti Wisata Air, Dengan memanfaatkan Sungai Komering.
“Membuat perahu mesin dengan cat warma warni serta dihiasi lampu hias dengan menjual makanan khas OKI atau hasil bumi lainnya khusus dibuka dimalam hari, bukan tak mungkin dengan adanya kegiatan seperti ini akan mengundang masyarakat dari luar Daerah untuk berkunjung menikmati panorama sungai komering sambil bersantap malam karena lokasinya tak jauh dari pintu TOL,” saran Raffi
“Bukan dengan cara membangun tanpa memikirkan dampak sekarang dan nanti. Kalau seperti itu namanya pemborosan dan anggaran yang digelontorkan menjadi mubazir. “Tutupnya. (Heri)