SERANG (Persepsi.co.id)- Sebagai daerah yang memiliki potensi sektor pertanian yang sangat melimpah, Pemerintah Provinsi Banten berharap agar Perempuan Tani HKTI melalui Gerakan Tanam Serentak secara tidak langsung dapat meningkatkan minat generasi muda Banten pada wirausaha pertanian,” ungkap Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dalam telekonferensi Gerakan Tanam Serentak Nasional Perempuan Tani (PT) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) 2020 dari ruang kerjanya di Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang (Rabu, 18/11/2020).
Gerakan Tanam Serentak Nasional yang diikuti Perempuan Tani HKTI seluruh Indonesia melakukan penanaman di wilayahnya masing-masing tersebut dipusatkan di Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Umum Perempuan Tani HKTI Dian Novita Susanto dan dihadiri secara virtual oleh Ketua Umum HKTI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.
Menurut Wagub, gerakan tersebut dapat menginspirasi generasi muda untuk tertarik pada dunia pertanian serta menggeluti profesi petani dan wirausaha pertanian.
Diungkapkan, survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2017 menyatakan bahwa sebagian besar petani berusia antara 42 – 52 tahun. Karena itu diperlukan solusi kebijakan yang dapat terjadinya regenerasi petani. Selain itu juga diperlukan Penyediaan program khusus dan terintegrasi serta layanan pendukung lainnya termasuk pelatihan dan penyuluhan, teknologi pertanian, subsidi, asuransi dan pasar.
Lebih jauh Wagub mengatakan, untuk menjaring potensi dan energi pemuda dalam wirausaha pertanian, diperlukan kebijakan dan program kegiatan yang komprehensif dan terintegrasi dengan pembangunan perdesaan serta berkelanjutan.
“ Di Banten sebetulnya kita punya Bagas Suratman, anak muda yang mengelola lahan pertanian perkotaan seluas 26 ha di Kampung Rawa Lini, Teluk Naga. Di atas lahan yang letaknya 2 kilometer dari Bandara Soekarno Hatta itu, dengan dibantu oleh masyarakat sekitar, ia menanam 30 jenis komoditas sayuran dan buah-buahan,” kata Wagub seraya menyebut Bagas dapat menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya.
Pada kesempatan tersebut Wagub juga mengungkapkan, Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi penghasil beras dengan total luas lahan sawah sebesar 04.335 Ha.
“Berdasarkan hasil penghitungan BPS menggunakan metode KSA (Kerangka Sampel Area), Provinsi Banten menduduki posisi ke-10 sebagai provinsi penghasil beras Tltertinggi nasional di tahun 2019 dengan produksi beras sebesar 843.000 ton,” ungkapnya.
Masih menurut Wagub, berdasarkan Data Neraca Ketersediaan dan Kebutuhan Beras Periode Bulan Januari – Desember 2020, sampai dengan akhir tahun 2020 ketersediaan beras di Provinsi Banten surplus sebesar 105.314 ton. Berdasarkan data tersebut, Provinsi Banten mampu memasok beras ke DKI Jakarta sebesar 15.518 ton per bulan selama bulan Juli – Desember 2020, dengan tetap menjaga cadangan persediaan untuk konsumsi.
Sementara itu, Ketua Umum Perempuan Tani HKTI Dian Novita Susanto mengatakan, pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan rumah dapat mengurangi krisis pangan dalam rumah tangga, terutama pada masa pandemi COVID-19 di mana pendapatan jauh menurun.
Dian mengatakan, Food and Agriculture Organization (FAO) mengingatkan seluruh negara di dunia bahwa pandemi COVID-19 ini dapat mengancam ketahanan pangan dan memunculkan krisis pangan baru.(***)