Kayuagung, Persepsi.co.id – Diduga oknum petugas pelayanan bagian pelanggan PLN Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berinisial (T) mengintimidasi pelanggan PLN.
Hal ini disampaikan langsung oleh pelanggan PLN berinisial A yang berdomisili Dikayuagung.
Dikatakannya. “Betul, sebelum pencabutan meteran itu, padahal tagihan listrik saya BELUM MENUNGGAK 2 (Dua) bulan. Dan pagi sekira Jam 7 sampai jam 8 pagi datang petugas PLN yang melakukan pembongkaran meteran dirumah saya.
“Saya mengetahui kabar itu dari saudara saya, jika meteran rumah saya sudah dibongkar. Saya ke kantor PLN tuk memastikan hal tersebut. Dan menurut salah satu karyawan PT PLN bayar saja tunggakan nanti meteran akan dipasangkan kembali.
“Setelah menyelesaikan administrasi tagihan sebesar Rp. 126.000. saya kembali ke kantor PLN untuk meminta pihak PLN untuk memasangkan kembali meteran listrik yang tadi pagi dicopot.
Lanjutnya. “Saya diminta menemui saudari Ti bagian Pelayanan Pelanggan. Disini saya menyampaikan jika ADM sudah diselesaikan dan meminta kepada pihaknya untuk kembali memasang meteran listrik tersebut.
“Saudari T memberikan jawaban jika pihaknya tidak akan memasang meteran yang lama, melainkan akan Menganti dengan meteran pulsa. Saya menolak hal tersebut tapi saudari Tina tetap kepada keputusannya dengan mengatakan bahwa terkait aturan, pelanggan wajib menerima aturan tersebut.
“T juga mengatakan jika sebelumnya surat pemberitahuan pembongkaran meteran sudah diberikan. Hanya saja surat tersebut ditaruh diatas meteran oleh petugas kami. Padahal petugasnya tau jika rumah itu untuk saat ini kosong.
“Sampai saat ini sudah terhitung 4 hari, sejak hari Kamis tanggal 19 November 2020 sampai saat ini pihak PLN belum memasangkan kembali meteran di rumah saya.
Dikatakannya lagi. “Tentunya hal ini merugikan saya sebagai pelanggan PLN karena sampai saat ini rumah saya gelap, bagaimana jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Seperti ada binatang melata atau terjadinya aksi pencurian lantaran rumah gelap. Apalagi sampai ada korban jiwa. Lantas siapa yang bertanggung jawab.
“Sementara tagihan saya sudah takada masalah. Lantas apa sebenarnya yang mereka inginkan. Dan juga seharusnya pihak PLN sebelum melakukan pembongkaran meteran. Pihaknya terlebih dahulu melakukan pemberi tahuan. “Pungkasnya.
Menurut Muhammad warga yang bertetangga sebalah rumah dengan Saudara berinisial A
“Benar pagi itu ada beberapa petugas PLN tanpa di dampingi oleh aparat keamanan saat melakukan pembongkaran meteran listrik dirumah tetangga saya. Petugas itu juga tak memberitahukan tujuan mereka ke tetangga sekitar atau ke RT setempat.
“Saya bertanya kepada petugas tersebut barulah mereka menjawab jika tujuan mereka akan melakukan pembongkaran meteran listrik dirumah saudara A. “Tutupnya.
Saat dihubungi media ini RT setempat Indra Saputra menjelaskan. “Saya sama sekali tak mengetahui jika salah satu rumah warga saya meteran listriknya dibongkar oleh petugas PLN. “Pungkasnya.
Sampai berita ini diturunkan pihak PLN belum bisa dikonfirmasi terkait hari libur “Tutupnya. (Heri)