Lebak (persepsi.co.id) – Sebagai bhakti dalam rangka upaya masih mencegah dan membasmi penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Kabupaten Lebak, Puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Rangkasbitung membuktikan dirinya bahu membahu membersihkan dan mensterilkan area pujasera Alun-Alun Rangkasbitung, Minggu (13/12).
Untuk diketahui area pujasera menjadi area yang potensial penyebaran Covid-19 ini mengingat banyak menjadi aktivitas masyarakat yang beristirahat di area pujasera yang berdampingan langsung dengan bangunan Lapas Kelas III Rangkasbitung. Dipantau dan dibimbing langsung oleh Kepala Lapas Kelas III Rangkasbitung beserta sejumlah jajaran petugas kegiatan bhalti sosial mendapat apresiasi warga sekitar.
Dalam rilisnya kepada media, Budi Ruswanto Kepala Lapas Kelas III Rangkasbitung menyampaikan bahwa pihaknya sangat perduli terhadap laju perkembangan kondisi Penyebaran Covid-19 yang masih terjadi disini.
“Ya ini inisiatif juga datang dari anak-anak binaan dan petugas untuk menunjukan empatinya dan menunjukan komitmen keseriusannya dalam berupaya membasmi Covid-19 secara masif dan kita bisa lakukan dengan cara bergotong royong membersihkan dan mensterilkan area pujasera ini yang tentunya menjadi wilayah yang rentat terhadap penyebaran Covid-19” Kata Budi sapaab akrab Kalapas
Tentu saja ini sekaligus menjadi wujud implementasi program reintegrasi sosial dengan lingkungan masyarakat, menjalin silaturahmi diantara sesama dan berbuat untuk kemanfaatan masyarakat banyak dan alhamdulillah mendapat apresiasi dari masyarakat sekitar, Tambah Budi.
Salah satu pedagang Pujasera sebut saja Rahmat mengaku sangat senang dan terbantu adanya bantuan dan kepedulian dari rekan-rekan lembaga Pemasyarakatan.
“Ini menjadi bukti bahwa mereka juga mampu berkontribusi positif apabila mendapat arahan yang baik, dan kami akhirnya termotivasi atas sikap konsisten dan kepedulian tersebut apalagi semangat dalam membasmi covid-19 ini agar segera berakhirnya ya. Smoga nantinya mereka juga bisa terus menjadi seorang yang produktif dab berdayaguna kembali” pungkas Rahmat (Binter)