SERANG – Uji Kompetensi yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banten dan Serikat Media Siber Indonesia ( SMSI) Banten resmi ditutup, Sabtu (19/12/2020).
Kegiatan UKW ini berlangsung sejak Jumat hingga sabtu (18-19) dan dilaksanakan di Pendopo lama Gubernur Banten kota Serang. Diikuti 23 peserta satu diantaranya dinyatakan tidak lulus.
Ketua SMSI Banten Lesman Bangun mengatakan, UKW ini sejarah baru bagi SMSI Banten , dikarenakan sejak SMSI dinyatakan organisasi Konsituen Dewan Pers langsung dipercaya menggelar UKW di Banten bekerja sama dengan PWI Banten.
“Tentunya ini berkat arahan dari PWI Pusat dan dari hasil musyawarah dengan organisasi Konsituen Dewan Pers sehingga SMSI dapat melaksanakan Uji Kompetensi Wartawan,” tutur Bangun.
UKW kali ini kata Bangun, Peserta tidak hanya dari Provinsi Banten saja, akan tetapi peserta juga ada dari Sumsel, Mojokerto dan Kaltim.” “Saya apresiasi atas pelaksanaan UKW selama dua hari ini. Peserta yang kompeten harus dapat menjalankan Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ),” terangnya.
Sementara itu, Ketua PWI Banten Rian Noprandra mengatakan, peserta UKW yang dinyatakan kompeten ini bagian dari perjalanan baru buat wartawan untuk mengimplementasikannya dilapangan tentang aturan jurnalistik.
“Saya tidak mau peserta yang kompeten hari ini hanya dibuat seperti Label akan tetapi harus dapat mematuhi aturan aturan Pers,” kata PWI Banten
Ketua PWI Banten berharap peserta yang dinyatakan yang tidak kompeten tidak berkecil hati. Karena, program ini adalah proses pembelajaran. Sehingga perlu terus belajar untuk meraih kesuksesan.
“Uji kompetensi ini penting agar kemampuan wartawan di daerah semakin baik. Kami yakin ke depan Banten mampu mencetak wartawan kompeten dan tak kalah dari luar daerah dan peserta yang tidak kompeten, enam bulan kedepan masih bisa mengikuti UKW,” jelasnya.
Kedepannya, Kata Rian Noprandra PWI akan tetap berkolaborasi dengan organisasi Konsituen Dewan Pers untuk menghasilkan wartawan yang berkualitas di Banten.(red)
