Kayuagung, Persepsi.co.id – Deretan sepeda onthel dari berbagai jenis berjajar di gazebo taman Masjid Nurul Huda Kelurahan Sidakersa, Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), sempat membuat kagum dan menarik perhatian warga setempat.
Informasi yang dihimpun di lokasi, Minggu (3/1/21) siang. Ternyata puluhan sepeda tua yang berumur sejak tahun 1902 ini milik sejumlah komunitas, diantaranya dua komunitas dari Belitang II OKU Timur yang menyebutkan dirinya komunitas Peda Lawas (Pedal) dan komunitas Cepot. Juga turut ambil bagian komunitas Peda Onthel Lempuing OKI (Polo).
Selaku Ketua Penasehat Komunitas Onthel OKU Timur, Irawan menjelaskan, moment tersebut dalam rangka silaturahmi yang digelar oleh Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) Sumatera Selatan (Sumsel) dipusatkan di Kayuagung OKI.
“Selain menambah persaudaraan dalam tujuan melestarikan keberadaan sepeda tua dan memperkenalkannya kepada generasi muda. Tujuan utamanya ialah mengajak generasi muda untuk menangkal bahaya pergaulan bebas yang mengarah pada narkoba, judi, minuman keras, dan balap liar, ” tutur Irawan kepada.
Disamping itu menurutnya, secara tidak langsung rutinitas tersebut telah menangkal penularan Covid- 19 disebabkan berolahraga yang meningkatkan imunnitas dengan mengunakan transportasi ramah lingkungan tersebut.
“Jadi selain ajang silaturahi dan mengajak generasi muda untuk menangkal prilaku menyimpang. Perlu diketahui komunitas ontel kuno ini juga bergerak di bidang sosial di antaranya membantu saudara yang membutuhkan, “terang Irawan didampingi para onggota komunitas yang tergabung mulai dari Pengusaha, Kades, Guru, Aparat Hukum hingga Anggota Dewan.
Sementara terkait jumlah anggota di komunitas Pedal itu sendiri menurut Anggota DPRD OKU Timur dari Partai Demokrat ini sendiri berjumlah sekitar 80 orang, ditambah komunitas Cepot berjumlah 50 -an orang, dan begitupun komunitas Polo OKI yang berjumlah puluhan orang.
“Untuk berbagai merk sepeda tua yang telah berumur sejak tahun 1902 ini diantaranya Gajah made in Singapur, Fhoenix, Fonger dan lainya dengan berbagai tahun produksi, “terangnya.
Dengan mengenalkan kembali budaya bersepeda tua tersebut, pihaknya berharap agar para generasi muda bisa terbebas dari perilaku menyimpang dan menjadi salah satu upaya untuk membiasakan transportasi ramah lingkungan tanpa polusi sekaligus sebagai olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan. ( Heri )