LEBAK (Persepsi.co.id)- Dalam rangka mengembangkan potensi Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) guna mewujudkan salah satu program Pemerintah yakni Ketahanan Pangan Nasional, Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Rangkasbitung bekerjasama dengan Keluarga Insan Pemasyarakatan melakukan pembentukan kelompok tani Hortikultural mandiri di Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Rangkasbitung di desa Kadu Agung Timur, kecamatan Cibadak.
Pembentukan kelompok Tani Holtikultura ini merupakan tindaklanjut dukungan dari Dinas Pertanian Kab. Lebak, agar pengelolaan SAE Lapas Kelas III Rangkasbitung bisa dikelola sesuai standar pengelolaan lahan pertanian dan memiliki legalitas yang sah sebagai bagian dari Kelompok Tani Holtikultura.
“Melihat potensi luas lahan dan sumberdaya yang ada, melalui pembentukan Kelompok tani Holtikultura secara Definitif akan sangat menunjang pengelolaan lahan pertanian dan pengembangan SAE sebagai bagian edukasi, tempat pelatihan bagi masyarakat dan sarana pembinan asimilasi bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) akan menjadi sarana yang efektif dan produktif” Ujar Nike selaku Korwil Petugas Dinas Pertanian Kecamatan Cibadak.
Diketahui, kegiatan ini merupakan program pemberdayaan masyarakat dalam mendukung program ketahanan pangan di usaha budi daya cabai keriting, Tak hanya mendapat penyuluhan dan pelatihan, para petani juga mendapatkan ilmu pengetahuan dari ekspose teknologi tepat guna kemajuan di bidang Pertanian.
Kalapas kelas III Rangkasbitung, Budi Ruswanto di dampingi kasubsi pembinaan, Eka Yogaswara mengatakan, “Kami berharap kegiatan ini bisa meningkatkan produktifitas lahan pertanian hortikultura di SAE Lapas Rangkasbitung yang berwawasan lingkungan atau penerapan ekonomi hijau, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat, khususnya para petani dan juga bermanfaat sebagai sarana pembinaan WBP dan mampu berkontribusi positif bagi negara melalui PNBP,” ungkapnya.
Lapas Rangkasbitung terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam pengelolaan lahan yang dikenal dengan sebutan SAE Lapaskas, dalam hal ini di bantu oleh PPL Pertanian, instansi terkait, pemerintah desa dan kabupaten agar pengelolaan pertanian itu menjadi lebih baik lagi” tutupnya.(Hms/Elp)