Pandeglang, (persepsi.co.id) – GASING atau Gerakan Anti Stunting merupakan program untuk memberdayakan dan mengedukasi masyarakat melalui pendekatan yang lebih fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga mereka menjadi lebih responsif dan bertanggung jawab dalam upaya pencegahan stunting.
STIKes Salsabila Serang berkolaborasi dengan HISFARKESMAS (Himpunan Seminat Farmasi Kesehatan Masyarakat) Kabupaten Pandeglang menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMK Babunnajah Menes, Pandeglang dan SMK IKPI Labuan, Pandeglang, pada Sabtu,19 Oktober 2024. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Pemeriksaan Hb dan Pembagian Tablet Tambah Darah (TTD) untuk Siswi SMK sebagai upaya remaja bebas anemia dan pencegahan stunting (Dimulai dari calon ibu sejak remaja)”. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dihadiri oleh 96 siswi di SMK Babunnajah Pandeglang dan 75 siswi di SMK IKPI Pandeglang.
Pelaksana kegiatan tersebut terdiri dari 2 Dosen Prodi Farmasi, 1 Dosen Prodi Kebidanan, 1 mahasiswa Prodi Farmasi, 1 Mahasiswa Prodi Kebidanan, 2 Apoteker Puskesmas (HISFARKESMAS) dan dari pihak sekolah SMK. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya stunting pada remaja putri sebagai calon ibu.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan dengan melakukan penyuluhan terkait Anemia, Stunting dan Penggunaan Tablet Tambah Darah (TTD), pemberian TTD, penggunaan kartu Monitoring minum TTD dan pemeriksaan Kadar Hb pada peserta kegiatan tersebut. Hasil pemeriksaan kadar Hb dalam darah menunjukkan nilai Hb dalam darah siswi di dua SMK tersebut mayoritas pada rentang nilai normal, namun ada beberapa siswi yang memiliki nilai Hb yang tergolong rendah.
Ketua pelaksana pengabdian kepada masyarakat, Dr. apt. Yusransyah, M.Sc., mengatakan, saat ini Dinas Kesehatan Pandeglang sedang gencar melakukan pencegahan stunting melalui pemberian obat Tablet Tambah Darah (TTD) kepada remaja putri di sekolah-sekolah menengah dan atas sebagai pencegahan anemia dan pemenuhan gizi calon ibu, tak terkecuali di SMK Babunnajah dan SMK IKPI Pandeglang.
“Walaupun mayoritas kadar Hb siswi di sini (SMK Babunnajah Pandeglang red) normal, TTD tetap secara rutin diminum, karena pada kondisi tertentu, terutama pada saat menstruasi, Hb remaja putri berpotensi terjadi penurunan secara drastis, sehingga pemenuhan gizi dan anemia akan selalu terjadi berulang sampai siswi tersebut menikah,” kata Yusransyah yang juga merupakan salah satu Dosen di STIKes Salsabila Serang.
Ia berharap, terlaksananya kegiatan tersebut dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswi terkait pencegahan, bahaya, dan akibat anemia pada remaja dan risiko stunting, sehingga remaja putri dianjurkan patuh dan rutin minum TTD.
“Kegiatan ini menjadi salah satu upaya pencegahan anemia dan pemenuhan gizi, sehingga dapat membantu salah satu program Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang dalam penanganan stunting, yaitu pemberian obat kepada remaja putri,” ungkap Yusransyah.
Sementara anggota HISFARKEMAS dan Apoteker di Puskesmas Menes, apt Isti mengatakan, “Kegiatan pengabdian ini sejalan dengan program Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang dalam pencegahan anemia dan pemenuhan gizi sebagai upaya penanganan stunting pada remaja putri.
“Saya dari Apoteker Puskesmas Menes selalu mendistribukan TTD kepada siswi melalui pihak sekolah ini (SMK Babunnajah), namun dengan adanya kegiatan ini sangat membantu terutama dalam memonitoring minum TTD pada siswi melalui kartu monitoring minum TTD di WAG,” ucapnya.
Ditempat yang sama Dosen STIKes Salsabila Serang Dr. apt Sofi Nurmay Stiani, M.Sc mengatakan, “Siswi di dua SMK (SMK Babunnajah Pandeglang dan SMK IKPI Labuan) sangat antusias sekali dalam mengikuti kegiatan ini.
“Mereka bersemangat melakukan pemerikasaan kadar Hb dan mendapatkan TTD serta kartu monitoring minum TTD,” tutupnya. (**)