Semarak Hari Santri di Kota Sejuta Santri Seribu Kyai


Oleh : Uung Ibnu Shobari

Pandeglang, (persepsi.co.id) – Kultur budaya santri begitu melekat bagi masyarakat Pandeglang, hal ini terlihat dari aktifitas masyarakat yang selalu mengenakan kain maupun peci di tempat-tempat umum. Disetiap kampung hampir selalu didapati rumah panggung yang terbuat dari bambu dengan beberapa kamar yang biasa disebut “kobong” merupakan asrama santri pesantren salafi.
Dengan luas 2.747Km2 atau 29,98 % dari luas Propinsi Banten, Kabupaten Pandeglang terkenal dengan kota religi dan wisata. Beragam destinasi wisata mulai dari pantai, gunung, lembah dan danau, begitu juga dengan destinasi wisata religi yang menjadi pusat ziarah rohani yang biasa dikunjungi masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini sangat dimaklumi karena banyak para wali yang lahir atau meninggal di wilayah ini seperti Syeich Maulana Mansyur Cikaduen, Syeich Ki Asnawi Caringin, Ki Buya Dimyati Cidahu dan para aulia lainnya menjadi cikal bakal lahirnya puluhan hingga ratusan pondok pesantren baik salafi maupun modern tumbuh subur di wilayah ini.
Selasa, 22 Oktober 2024 gemuruh para santri tumpah ruwah di Alun-Alun Kaduhejo Pandeglang. Hari itu merupakan puncak Hari Santri Nasional Tingkat Kabupaten Pandeglang tahun 2024. Ribuan santri dari berbagai pelosok pesantren di wilayah Pandeglang dengan penuh khidmat dan sukacita mengikuti puncak Hari Santri Nasional.
Dengan motto “Menyambung Juang – Merengkuh Masa depan”, tiada lain merupakan pondasi nilai-nilai dan jiwa kehidupan santri tidak boleh pudar karena rintangan, melainkan wajib terus melangkah berjuang guna mencapai cita-cita besar. Hari santri bukan hanya sebagai ajang kompetisi keilmuan, namun juga merupakan ajang silaturahmi dan kolaborasi antar santri.
Kolaborasi antar pondok pesantren dalam menyuguhkan kreatifitas seni Islami seperti drum band MA Al-Ihya Kaduronyok, Tari Saman Noor El-Madeenah Bojong dan Paduan Suara Athohiriyah Saketi membuat perayaan HSN 2024 di Pandeglang begitu meriah. Tiga mata lomba utama yang menjadi ajang kompetisi antar santri yaitu Tahfidzul Qurán, Qiraatul Kutub dan Paduan Suara HSN.
Pancaran wajah semringah dan ceriah mengiasi para santri yang biasa terkungkung dalam rutinitas kobong/asrama. Hari santri bagi masyarakat Pandeglang benar-benar menjadi momentum yang tepat dalam menunjukan jatidiri kesantrian, melanjutkan perjuangan para aulia, mengusung nilai-nilai jihad amar ma’ruf nahi munkar dalam balutan ukhuwah Islamiyah.
Pada akhir puncak acara, Kepala Kementrian Agama Kabupaten Pandeglang Lukmanul Hakim selain menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba, juga dilaksanakan penyematan “Mamang Santri” tahun 2024 kepada Kabag Kesra Kabupaten Pandeglang H.Abdul hadist Muntaha dan Kepala Rutan Pandeglang Shaikhoni.

Pandeglang