Kategori
Feature News

SIGNAL Corporate: Solusi Cerdas untuk Meningkatkan Kesadaran Pemilik Kendaraan di Banten

SERANG, (Persepsi.co.id) – Petugas Jasa Raharja Cabang Banten Risa Puspita dan Vinny Nurina sebagai Tim Pembina Samsat melakukan kunjungan dan silaturahmi ke Perusahaan PT Speedy Jaya Perkasa yaitu Perusahaan Distributor XL Area Serang dan Grosir Voucher Semua Operator, pada Kamis, 13 Juni 2024.

Kegiatan ini dalam rangka melakukan Konsolidasi terkait kendaraan milik Perusahaan dan milik karyawan serta untuk mensosialisasi Pembayaran Pajak secara Online melalui Aplikasi Signal dan Signal Corporate Samsat Digital Nasional.

“Aplikasi Signal adalah aplikasi dari APP atau Playstore yang bisa di download dan digunakan untuk pembayaran pajak kendaraan motor pribadi tahunan secara online. Sedangkan untuk Web Signal Corporate bisa dibuka melalui situs web https://perusahaan.samsatdigital.id/ yang fungsinya untuk pembayaran Pajak kendaraan motor milik Perusahaan. ‘’ Jelas Risa

Petugas Jasa Raharja Cabang Banten sebagai Tim Pembina Samsat berkeinginan untuk menjalin kerja sama antara Perusahaan atau instansi kedinasan dalam hal meningkatkan kepatuhan dan kesadaran pemilik kendaraan bermotor agar melakukan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) tepat waktu serta paham manfaat dari membayar PKB dan SWDKLLJ.

“Dalam pertemuan ini kami juga menyampaikan tentang Pelayanan Asuransi Jasa Raharja bagi Masyarakat yang mengalami kecelakaan lalu lintas,” ujar Vinny.

Berdasarkan hasil kunjungan Perusahaan PT.Speedy Jaya Perkasa sudah Update nama perusahaan menjadi PT Speedy Lintas Gemilang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang retail (dealer XL).

“Kami menyarankan kepada bagian HRD Perusahaan untuk melakukan pemblokiran kendaraan Perusahaan yang sudah tidak beroperasi atau dijual di Kantor Samsat Kami juga sangat terbuka untuk membantu apabila Perusahaan maupun pegawai Perusahaan PT.Speedy Lintas Gemilang membutuhkan informasi atau hal lain yang berhubungan dengan PKB dan Asuransi Jasa Raharja,” tutup Vinny.

Kategori
Feature News

Mengunjungi Pasien Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Petugas Jasa Raharja Banten Pastikan Korban Sudah Terjamin Santunan Jasa Raharja

SERANG, (Persepsi.co.id) – Dalam serangkaian kegiatan kemanusiaan, petugas Jasa Raharja Cabang Banten Rangga Figur Rachman melakukan kunjungan ke RSUD Banten untuk menemui korban kecelakaan lalu lintas.

Kunjungan ini merupakan manifestasi empati dan keprihatinan terhadap korban kecelakaan wilayah kota Serang yang tengah mengalami musibah.

Petugas Jasa Raharja menyampaikan doa dan dukungan moral kepada para korban yang dirawat, sekaligus memberikan informasi tentang hak atas santunan luka-luka dari Jasa Raharja, pada (Selasa, 4 Juni 2024).

Santunan ini diberikan melalui guarantee letter atau surat jaminan, yang membebaskan korban dari kewajiban membayar biaya perawatan, karena rumah sakit akan menagih langsung kepada Jasa Raharja.

Prosedur klaim santunan tergolong sederhana. Korban hanya perlu melaporkan peristiwa kecelakaan kepada Unit Polres tempat kejadian, dan Jasa Raharja akan mengurus kunjungan ke rumah sakit untuk menjamin santunan. Besaran santunan luka-luka Jasa Raharja, yang diatur dalam UU 33 dan 34 Tahun 1964 PP nomor 17 dan 18 tahun 1965 Peraturan Menteri Keuangan No PMK 15 dan 16/ PMK.010/2017, mencapai maksimal Rp 20 juta.

Kehadiran petugas Jasa Raharja di rumah sakit bertemu korban atas nama Siti Milasari salah satu korban yang mengalami kecelakaan lalu lintas dan sudah terjamin oleh Jasa Raharja. Jasa Raharja sebagai wujud nyata kehadiran negara dalam memberikan perlindungan dan penjelasan tentang hak-hak korban.

Hal ini memberikan rasa aman dan terlindungi kepada para korban yang sedang berjuang memulihkan kondisi fisik mereka pasca kecelakaan.

Petugas Jasa Raharja juga selalu berkomitmen untuk melakukan kunjungan ke Rumah Sakit di wilayah kota Serang untuk mempererat silaturahmi Bersama mitra Rumah Sakit dan memastikan kelengkapan surat Jaminan Rumah Sakit.

Setelah berkoordinasi dengan pihak RS Petugas Jasa Raharja biasanya lanjut mengunjungi bagian IGD atau Ruangan Pasien korban Laka sebagai bentuk pro aktif kepada Masyarakat dan sosialisasi himbauan keselamatan lalu lintas.

Kategori
Feature News

Dibutuhkan Kepemimpinan Laki-Laki Untuk Basmi KDRT

Suryadi, Pemerhati Budaya dan Kepolisian

Kepedulian konkret, khususnya pada kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga (KDRT), patut dibangunkan oleh dan pada semua pihak.

Oleh karena itu, tindakan cegah dan pembelaan patut pula dilakukan, termasuk oleh kaum perempuan dan si empunya diri itu sendiri.

Tak terbantahkan, bahwa dalam KDRT itu selalu ada relasi kekuasaan lawan jenis atas perempuan. Bagaimana cegah dan pembelaan dilakukan oleh semua pihak, termasuk oleh kaum perempuan?

Tulisan ini tidak bermaksud men-generalisasi semua laki-laki adalah pelaku KDRT. Masih ada lak-laki yang rasional dan dengan hati yang tulus selama bertahun-tahun merawat sendiri sang istri hingga ajal memisahkan mereka.

Perempuan sebagai manusia memang mahluk Ganda. Ia setara (bukan sama) dengan laki-laki, tapi sudah proporsinya pula untuk dilindungi oleh laki-laki yang sudah ditakdirkan menjadi pemimpin.

MARI longok sejenak peristiwa KDRT ini.

Awal Mei 2024 terjadi KDRT di Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar). Korbannya, seorang perempuan, Ibu dari tiga anak perempuan pula. Pelakunya, “suami pisah rumah” yang tinggal bersama Sang Ibu dekat dengan korban yang kini mengontrak rumah petak sederhana.

Pendidikan perempuan itu tak rendah. Ia lulusan diploma dari sebuah perguruan tinggi negeri terkemuka di kotanya. Melihat predikat pendidikan yang bagus dan tercatat pernah bekerja di sebuah BUMD, cukup inetelek.

Toh itu bukan penghalang baginya untuk bekerja paruh waktu sebagai asisten rumah tangga (ART) pada satu keluarga sederhana di kota yang sama. Dari usia, ia masih muda, baru 40 tahun lebih.

Hari itu kebetulan ia tak bekerja. Dari rumah, via telepon genggam tiba-tiba ia beranikan diri “mengadu” kepada kepala keluarga (KK) tempatnya bekerja yang sudah ia anggap sebagai orangtuanya sendiri. Kakak adiknya tinggal terpisah jauh dan sibu dengan aktivitas masing-masing.

Mengiba ia bercerita, baru saja menjadi korban kekerasan “suami pisah rumah”-nya. Perbuatan KDRT berlangsung di depan mata kedua anak perempuan mereka yang sudah duduk di bangku SMP (ini juga bentuk kekerasan yang menyeramkan bagi kedua anak perempuannya). Saat itu si bungsu tengah bersekolah.

Penglihatannya sempat kabur sebelah, akibat kekerasan yang ia terima di bagian mata kirinya. Saat bercerita, ia mengaku, di rumahnya saat itu sudah ada Ketua RT. Menyusul kemudian, datang seorang Bhabinkamtibmas setempat.

Si KK tempatnya bekerja menyahuti: “Kalau di sana sudah ada Ketua RT dan Bhabinkamtibmas, minta diantarkan saja untuk pergi lapor telah jadi korban KDRT ke Polisi.” Percakapan via telepon genggam terputus sampai di situ.

Lain hari, perempuan itu kembali mengabari via telepon genggamnya lagi, bahwa ia tak jadi melapor ke polisi. Ia ditakut-takuti akan dilaporkan balik oleh mertua perempuannya. Hubungan telepon tak berlanjut.

Bersama anak perempuan bungsunya ia datang Kamis lalu (9/5/24) ke rumah tempat biasa bekerja paruh waktu. Dari tempatnya mengontrak berjarak sekitar sekitar 7 km. Ia mengaku, sudah periksa ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan ia foto. Tetapi, ia tak jadi melapor untuk sembari minta pengantar visum dari ke Polrestro Depok.

Sekurangnya, ada dua alasan mengapa ia tak jadi mengadu ke Polrestro Depok: pertama, tidak punya uang untuk ongkos bolak-balik ke kantor polisi. Kedua, takut karena diancam oleh mertua perempuannya telah melakukan pencemaran, dengan bukti-bukti sejumlah percakapan via whatsapp.

Tindakan berikut yang bisa ia lakukan, mendaftarkan perceraian ke Pengadilan Agama (PA) setempat. Namun, lagi-lagi persoalan uang membuat prosesnya terhambat sementara. Sebab, ia tak punya uang untuk transport bolak-balik ke PA dan biaya perceraian. Biaya proses perceraian sebesar Rp1.150.000, menurutnya, harus ia tanggung sendiri karena ia yang menggugat cerai.

Kasus kekerasan lain juga menimpa perempuan di daerah lain. Bahkan, korban tewas dan boleh dibilang cukup sadis. Sejumlah media melansirnya. Pelaku TBD (50) memutilasi sang istri, Yt (44). Ini kejadian di Desa Sindang Jaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jabar. Peristiwa ini terjadi hari Juma, 3 Mei 2024.

Apa pun latar belakang, motivasi, dan alasan KDRT atau kekerasan yang berakibat matinya korban (bahkan dimutilasi), kedua kejadian itu adalah peristiwa dengan pelaku laki-laki. Korbannya, istri pasangan hidup merela.

Jika diungkap mundur ke bekangan lebih jauh, tentu hal serupa (tak sama) akan tersusun sederet peristiwa KDRT di Tanah Air. Senior research Associate Centre for Inovation Policy and Governenance, Klara Esti, Minggu 4 Febrari 2024, mengutip catatan tahunan (Catahu) Komnas Perempuan, bahwa total jumlah kekerasan dalam sembilan tahun terakhir (2015 – 2023) mencapai 3.263.585 kasus (cekfakta.tempo.co).

Sementara itu data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA) menyebutkan, awal 2023 hingga 12 Desember 2023 saja, tercatat 22.922 orang perempuan menjadi korban kekerasan di Indonesia. Dari seluruh perempuan korban ini, 58,4% di antaranya mengalami kekerasan dalam rumah tangga (databoks.katadata.co, 12/12/23).

Subordinatif

UNDANG Undang No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT pada Pasal 2 menyebutkan, “Ruang lingkup rumah tangga meliputi suami, istri, anak, orang-orang yang mempunyai hubungan dengan suami, istri, dan anak karena hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan perwalian yang menetap dalam rumah tangga, dan atau orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga tersebut.”

Sudah sangat jelas disebutkan oleh UU tersebut, “KDRT adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis dan atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga”.

Ada relasi kekuasaan laki-laki sebagai suami atau kepala keluarga (KK) dengan anggota keluarga dalam suatu rumah tangga. Farrah dari PA Cianjur Jawa Barat menulis, “Sebagaimana budaya yang berkembang di masyarakat, suami adalah kepala keluarga yang memiliki kewenangan leluasa dalam bertindak di lingkup rumah tangga, menyebabkan pelaku KDRT adalah laki-laki. Dalam nilai di masyarakat, perempuan dan anak harus tunduk pada kepala keluarganya. Hubungan suami dengan istri dan anak di Indonesia cenderung subordinatif”.

Bagaimanapun, KDRT merupakan fakta universal. Mengutip sejumlah referensi, Farrah menulis, KDRT dapat terjadi dalam sebuah rumah tangga tanpa pembedaan budaya, agama, suku bangsa, umum pelaku dan korbannya.

Oleh sebab itu, terjadinya KDRT, lanjutnya, tidak hanya berangkat dari satu faktor penyebab. Kekerasan ini mengandung kekhususan, yaitu terletak pada hubungan pelaku dengan korban merupakan hubungan kekeluargaan. Akibatnya, korban memenutupi kekerasan yang dilakukan suami. Penegak hukum sulit untuk mendeteksinya (badilag. mahkamahagung.go.id).

Pasti tidak semua laki-laki melakukan KDRT terhadap anggota keluarganya, terutama istri. Setidaknya, di Serang, Banten, Rahmat Ginanjar sudah 13 tahun terakhir merawat istrinya yang terdeteksi terserang cancer.

Ia menanganinya sendiri. Melayani baik ketika menjalani rawa inap di rumah sakit maupun merawatnya sendiri di rumah.

Ragin, demikian ia kerap disapa karyawan di kantor, dua tahun terakhir, praktis konsentrasinya penuh kepada sang istri, Endang Karmina, yang sudah tidak bangun lagi dari tempat tidur.

Tak sampai di situ saja. Ia juga bekerja sama dengan sebuah bengkel berkreasi memodifikasi tempat tidur pasien untuk memudahkan evakuasi sang istri ke atas mobil saat akan dibawa ke rumah sakit. Kenyataan serupa ini ia jalani sampai sang istri berpulang 1 Mei 2024.

Ragin tak sendirian. Ada Budi Utomo, Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umlam), Jawa Timur telah merawat sendiri istrinya, Suwati, yang lumpuh terpaksa terbujur di tempat tidur, selama 22 tahun lebih. Budi merawat sang istri sejak ia terjatuh dan lumpuh ketika akan menghadiri pernikahan anaknya.

Malam hari ia membangunkan istrinya untuk tahajud. Subuh berjamaah. Setiap pagi usai memandikan sang istri, ia bersih-bersih rumah. Barulah kemudian ia berangkat ke kantor. Di masa Covid-19 berjangkit hebat, Budi Utomo dan Suwati, juga terserang virus corona itu. Sang istri wafat 4 Juli 2021, dan Budi menyusul 23 hari kemudian.

Pemimpin Itu Teladan

DARI teladan para suami seperti Ragin dan alm Budi Utomo, terinspirasi kaum laki-laki seharusnya memang menjadi pelindung bagi kaum yang lemah.

Mereka pantas memelopori kepedulian konkret yang seharusnya ada pada semua pihak. Pelopor bagi siapa saja, termasuk menumbuhkan mulai dari lingkungan masyarakat sampai ke dalam keluarga sebagai satuan terkecil masyarakat.

Jika telah tumbuh kesadaran dari dalam lingkungan masyarakat, diharapkan akan mampu mendorong tumbuhnya pula perlawanan dari dalam lingkungan keluarga. Ini tentu saja ketika kekerasan (baca: penganiayaan) dialami oleh sang istri atau anggota lainnya dalam rumah tangga. Ini baik fisik maupun psikis dan verbal.

Mengingat budaya subordinatif laki-laki (baca: suami) dalam suatu keluarga, sudah selayakya, para pihak terkait mendorong tumbuhnya kepedulian konkret dari instansi pemerintah terkait dan lembaga-lembaga lainnya.

Keberhasilan tersebut, dapat diukur dengan cepat tertanganinya peristiwa-peristiwa KDRT. Bahkan, ukurannya, bukan lagi sekadar dari angka-angka kejadian yang dilaporkan. Demikian pula dengan berumbuhnya mulai dari tindakan sebelum ada potensi sampai kepada tindakan pencegahan.

Sebab, boleh jadi, angka-angka itu hanya semacam gunung es. Masih terlalu banyak kejadian yang tak dilaporkan hanya karena alasan ketakutan si anggota keluarga, khususnya istri. Alasan hanya takut digugat balik atau alasan kemiskinan materi, sesungguh itu berangkat dari kemandirian dan kekuatan hati si korban.

Sampai di situ, dapat dengan jelas dibaca bahwa penanganan terhadap KDRT haruslah terpadu. Jangkauannya, tak sekadar seminar atau hukum, tapi mampu membuat mandiri anggota keluarga sampai terbangun keluarga dengan kepemimpinan yang demokrtis.

Ingat, keluarga adalah satuan terkecil masyarakat, sehingga terbentuk masyarakat. Kepemimpinan ada, dan justru kepemimpinan itulah yang membimbing kepada penghapusan kaum istri itu bukan lagi kaum yang “ke surga ikut, ke neraka pun terbawa” –suwarga nunut, neroko katut.

Bukankah Rasulullah SAW ketika menjawab tiga kali pertanyaan dari umatnya siapakah yang harus kau hormati, tiga kali pula ia berkata: “Ibumu…Ibumu…Ibumu”. Baru kemudian, ia menyebut “Bapakmu”. KDRT terjadi dalam suatu keluarga, tak membedakan buadaya, agama, suku bangsa atau siapa!***

–oo00oo–

Kategori
Feature News

Six people dead in New Jersey shooting

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Atqui eorum nihil est eius generis, ut sit in fine atque extrerno bonorum. Non autem hoc: igitur ne illud quidem. Atque haec coniunctio confusioque virtutum tamen a philosophis ratione quadam distinguitur. Utilitatis causa amicitia est quaesita. Sed emolumenta communia esse dicuntur, recte autem facta et peccata non habentur communia. Itaque his sapiens semper vacabit. Duo Reges: constructio interrete. At enim hic etiam dolore.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Atqui eorum nihil est eius generis, ut sit in fine atque extrerno bonorum. Non autem hoc: igitur ne illud quidem. Atque haec coniunctio confusioque virtutum tamen a philosophis ratione quadam distinguitur. Utilitatis causa amicitia est quaesita. Sed emolumenta communia esse dicuntur, recte autem facta et peccata non habentur communia. Itaque his sapiens semper vacabit. Duo Reges: constructio interrete. At enim hic etiam dolore.
Familiares nostros, credo, Sironem dicis et Philodemum, cum optimos viros, tum homines doctissimos. Philosophi autem in suis lectulis plerumque moriuntur. Universa enim illorum ratione cum tota vestra confligendum puto. Nonne igitur tibi videntur, inquit, mala? Pisone in eo gymnasio, quod Ptolomaeum vocatur, unaque nobiscum Q. Quia dolori non voluptas contraria est, sed doloris privatio. Sed tempus est, si videtur, et recta quidem ad me. An eiusdem modi?

Curabitur cursus et ligula ut rhoncus. Phasellus consequat sapien eget consequat condimentum. Nullam tristique non neque vulputate commodo. Nulla eget dui fermentum, porta dolor sed, placerat lacus. Nunc at risus molestie, iaculis sapien in, dapibus ante.

Praesent tellus ipsum, luctus vel orci eget, facilisis placerat enim. Suspendisse laoreet erat vel metus molestie luctus. Donec molestie risus ac velit ornare elementum. Suspendisse malesuada bibendum est, at tempor purus fringilla ac. Ut ut nulla vitae felis viverra efficitur.

Curabitur maximus elementum mi non laoreet. Vivamus iaculis ex vitae nulla dictum, ac tempus risus varius. Nunc in rutrum nisl, sodales malesuada tortor. In lectus dui, venenatis non urna ac, pulvinar imperdiet augue. Donec dapibus ipsum congue eros rhoncus, ut rutrum nulla varius. Proin in euismod purus, ac ullamcorper eros.

Donec quis diam nec purus maximus interdum quis id metus.

Pellentesque pretium dui nisl, sed bibendum tortor varius sit amet. Fusce placerat nulla non risus pulvinar pulvinar. Integer ut blandit turpis. Nulla pellentesque lectus a sem dignissim laoreet at eu elit. Sed mattis magna vehicula dictum cursus. Nulla ac imperdiet justo. Donec sollicitudin ultricies molestie.

  • Nulla pellentesque lectus a sem dignissim laoreet at eu elit.
  • Sed mattis magna vehicula dictum cursus.
  • Nulla ac imperdiet justo.
  • Donec sollicitudin ultricies molestie.

Maecenas congue ipsum tortor, ut fermentum dui blandit ac. Sed scelerisque nisi eget augue blandit volutpat. Etiam ornare urna at orci ultrices faucibus eget eu nunc. Sed nibh ante, mollis non eros sit amet, posuere blandit orci. In porta vulputate auctor. Etiam elit nunc, hendrerit vel convallis aliquet, iaculis a metus. Cras vitae quam elit. In quis elit et nibh condimentum ultrices at nec elit. Duis pellentesque lorem sed risus pulvinar fringilla. Nullam aliquet mattis interdum.

Sed mollis sapien nec auctor porttitor. Morbi vestibulum libero id neque commodo lobortis. Duis quis sollicitudin mi, cursus fermentum ipsum. Suspendisse mollis tortor non volutpat pharetra. Curabitur mi felis, scelerisque sed massa ac, ornare tristique leo. Aenean eget est velit. Morbi urna nibh, posuere vel sollicitudin et, vulputate non lectus. Curabitur eu turpis quis arcu consectetur tincidunt. Morbi ante metus, efficitur nec enim non, porttitor porttitor mi. Quisque ac luctus nulla, sed hendrerit nulla. Donec dapibus posuere ligula vel congue. Mauris sed mollis enim, quis cursus ipsum. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Fusce condimentum viverra orci nec faucibus. Vivamus malesuada, felis ut auctor tincidunt, dui purus pretium magna, ac hendrerit ex massa at augue.

Familiares nostros, credo, Sironem dicis et Philodemum, cum optimos viros, tum homines doctissimos. Philosophi autem in suis lectulis plerumque moriuntur. Universa enim illorum ratione cum tota vestra confligendum puto. Nonne igitur tibi videntur, inquit, mala? Pisone in eo gymnasio, quod Ptolomaeum vocatur, unaque nobiscum Q. Quia dolori non voluptas contraria est, sed doloris privatio. Sed tempus est, si videtur, et recta quidem ad me. An eiusdem modi?

Kategori
Feature News

Third of millennials will host a teetotal Christmas

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Atqui eorum nihil est eius generis, ut sit in fine atque extrerno bonorum. Non autem hoc: igitur ne illud quidem. Atque haec coniunctio confusioque virtutum tamen a philosophis ratione quadam distinguitur. Utilitatis causa amicitia est quaesita. Sed emolumenta communia esse dicuntur, recte autem facta et peccata non habentur communia. Itaque his sapiens semper vacabit. Duo Reges: constructio interrete. At enim hic etiam dolore.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Atqui eorum nihil est eius generis, ut sit in fine atque extrerno bonorum. Non autem hoc: igitur ne illud quidem. Atque haec coniunctio confusioque virtutum tamen a philosophis ratione quadam distinguitur. Utilitatis causa amicitia est quaesita. Sed emolumenta communia esse dicuntur, recte autem facta et peccata non habentur communia. Itaque his sapiens semper vacabit. Duo Reges: constructio interrete. At enim hic etiam dolore.
Familiares nostros, credo, Sironem dicis et Philodemum, cum optimos viros, tum homines doctissimos. Philosophi autem in suis lectulis plerumque moriuntur. Universa enim illorum ratione cum tota vestra confligendum puto. Nonne igitur tibi videntur, inquit, mala? Pisone in eo gymnasio, quod Ptolomaeum vocatur, unaque nobiscum Q. Quia dolori non voluptas contraria est, sed doloris privatio. Sed tempus est, si videtur, et recta quidem ad me. An eiusdem modi?

Curabitur cursus et ligula ut rhoncus. Phasellus consequat sapien eget consequat condimentum. Nullam tristique non neque vulputate commodo. Nulla eget dui fermentum, porta dolor sed, placerat lacus. Nunc at risus molestie, iaculis sapien in, dapibus ante.

Praesent tellus ipsum, luctus vel orci eget, facilisis placerat enim. Suspendisse laoreet erat vel metus molestie luctus. Donec molestie risus ac velit ornare elementum. Suspendisse malesuada bibendum est, at tempor purus fringilla ac. Ut ut nulla vitae felis viverra efficitur.

Curabitur maximus elementum mi non laoreet. Vivamus iaculis ex vitae nulla dictum, ac tempus risus varius. Nunc in rutrum nisl, sodales malesuada tortor. In lectus dui, venenatis non urna ac, pulvinar imperdiet augue. Donec dapibus ipsum congue eros rhoncus, ut rutrum nulla varius. Proin in euismod purus, ac ullamcorper eros.

Donec quis diam nec purus maximus interdum quis id metus.

Pellentesque pretium dui nisl, sed bibendum tortor varius sit amet. Fusce placerat nulla non risus pulvinar pulvinar. Integer ut blandit turpis. Nulla pellentesque lectus a sem dignissim laoreet at eu elit. Sed mattis magna vehicula dictum cursus. Nulla ac imperdiet justo. Donec sollicitudin ultricies molestie.

  • Nulla pellentesque lectus a sem dignissim laoreet at eu elit.
  • Sed mattis magna vehicula dictum cursus.
  • Nulla ac imperdiet justo.
  • Donec sollicitudin ultricies molestie.

Maecenas congue ipsum tortor, ut fermentum dui blandit ac. Sed scelerisque nisi eget augue blandit volutpat. Etiam ornare urna at orci ultrices faucibus eget eu nunc. Sed nibh ante, mollis non eros sit amet, posuere blandit orci. In porta vulputate auctor. Etiam elit nunc, hendrerit vel convallis aliquet, iaculis a metus. Cras vitae quam elit. In quis elit et nibh condimentum ultrices at nec elit. Duis pellentesque lorem sed risus pulvinar fringilla. Nullam aliquet mattis interdum.

Sed mollis sapien nec auctor porttitor. Morbi vestibulum libero id neque commodo lobortis. Duis quis sollicitudin mi, cursus fermentum ipsum. Suspendisse mollis tortor non volutpat pharetra. Curabitur mi felis, scelerisque sed massa ac, ornare tristique leo. Aenean eget est velit. Morbi urna nibh, posuere vel sollicitudin et, vulputate non lectus. Curabitur eu turpis quis arcu consectetur tincidunt. Morbi ante metus, efficitur nec enim non, porttitor porttitor mi. Quisque ac luctus nulla, sed hendrerit nulla. Donec dapibus posuere ligula vel congue. Mauris sed mollis enim, quis cursus ipsum. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Fusce condimentum viverra orci nec faucibus. Vivamus malesuada, felis ut auctor tincidunt, dui purus pretium magna, ac hendrerit ex massa at augue.

Familiares nostros, credo, Sironem dicis et Philodemum, cum optimos viros, tum homines doctissimos. Philosophi autem in suis lectulis plerumque moriuntur. Universa enim illorum ratione cum tota vestra confligendum puto. Nonne igitur tibi videntur, inquit, mala? Pisone in eo gymnasio, quod Ptolomaeum vocatur, unaque nobiscum Q. Quia dolori non voluptas contraria est, sed doloris privatio. Sed tempus est, si videtur, et recta quidem ad me. An eiusdem modi?

Kategori
Feature News

Is US politics beyond the point of repair?

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Atqui eorum nihil est eius generis, ut sit in fine atque extrerno bonorum. Non autem hoc: igitur ne illud quidem. Atque haec coniunctio confusioque virtutum tamen a philosophis ratione quadam distinguitur. Utilitatis causa amicitia est quaesita. Sed emolumenta communia esse dicuntur, recte autem facta et peccata non habentur communia. Itaque his sapiens semper vacabit. Duo Reges: constructio interrete. At enim hic etiam dolore.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Atqui eorum nihil est eius generis, ut sit in fine atque extrerno bonorum. Non autem hoc: igitur ne illud quidem. Atque haec coniunctio confusioque virtutum tamen a philosophis ratione quadam distinguitur. Utilitatis causa amicitia est quaesita. Sed emolumenta communia esse dicuntur, recte autem facta et peccata non habentur communia. Itaque his sapiens semper vacabit. Duo Reges: constructio interrete. At enim hic etiam dolore.
Familiares nostros, credo, Sironem dicis et Philodemum, cum optimos viros, tum homines doctissimos. Philosophi autem in suis lectulis plerumque moriuntur. Universa enim illorum ratione cum tota vestra confligendum puto. Nonne igitur tibi videntur, inquit, mala? Pisone in eo gymnasio, quod Ptolomaeum vocatur, unaque nobiscum Q. Quia dolori non voluptas contraria est, sed doloris privatio. Sed tempus est, si videtur, et recta quidem ad me. An eiusdem modi?

Curabitur cursus et ligula ut rhoncus. Phasellus consequat sapien eget consequat condimentum. Nullam tristique non neque vulputate commodo. Nulla eget dui fermentum, porta dolor sed, placerat lacus. Nunc at risus molestie, iaculis sapien in, dapibus ante.

Praesent tellus ipsum, luctus vel orci eget, facilisis placerat enim. Suspendisse laoreet erat vel metus molestie luctus. Donec molestie risus ac velit ornare elementum. Suspendisse malesuada bibendum est, at tempor purus fringilla ac. Ut ut nulla vitae felis viverra efficitur.

Curabitur maximus elementum mi non laoreet. Vivamus iaculis ex vitae nulla dictum, ac tempus risus varius. Nunc in rutrum nisl, sodales malesuada tortor. In lectus dui, venenatis non urna ac, pulvinar imperdiet augue. Donec dapibus ipsum congue eros rhoncus, ut rutrum nulla varius. Proin in euismod purus, ac ullamcorper eros.

Donec quis diam nec purus maximus interdum quis id metus.

Pellentesque pretium dui nisl, sed bibendum tortor varius sit amet. Fusce placerat nulla non risus pulvinar pulvinar. Integer ut blandit turpis. Nulla pellentesque lectus a sem dignissim laoreet at eu elit. Sed mattis magna vehicula dictum cursus. Nulla ac imperdiet justo. Donec sollicitudin ultricies molestie.

  • Nulla pellentesque lectus a sem dignissim laoreet at eu elit.
  • Sed mattis magna vehicula dictum cursus.
  • Nulla ac imperdiet justo.
  • Donec sollicitudin ultricies molestie.

Maecenas congue ipsum tortor, ut fermentum dui blandit ac. Sed scelerisque nisi eget augue blandit volutpat. Etiam ornare urna at orci ultrices faucibus eget eu nunc. Sed nibh ante, mollis non eros sit amet, posuere blandit orci. In porta vulputate auctor. Etiam elit nunc, hendrerit vel convallis aliquet, iaculis a metus. Cras vitae quam elit. In quis elit et nibh condimentum ultrices at nec elit. Duis pellentesque lorem sed risus pulvinar fringilla. Nullam aliquet mattis interdum.

Sed mollis sapien nec auctor porttitor. Morbi vestibulum libero id neque commodo lobortis. Duis quis sollicitudin mi, cursus fermentum ipsum. Suspendisse mollis tortor non volutpat pharetra. Curabitur mi felis, scelerisque sed massa ac, ornare tristique leo. Aenean eget est velit. Morbi urna nibh, posuere vel sollicitudin et, vulputate non lectus. Curabitur eu turpis quis arcu consectetur tincidunt. Morbi ante metus, efficitur nec enim non, porttitor porttitor mi. Quisque ac luctus nulla, sed hendrerit nulla. Donec dapibus posuere ligula vel congue. Mauris sed mollis enim, quis cursus ipsum. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Fusce condimentum viverra orci nec faucibus. Vivamus malesuada, felis ut auctor tincidunt, dui purus pretium magna, ac hendrerit ex massa at augue.

Familiares nostros, credo, Sironem dicis et Philodemum, cum optimos viros, tum homines doctissimos. Philosophi autem in suis lectulis plerumque moriuntur. Universa enim illorum ratione cum tota vestra confligendum puto. Nonne igitur tibi videntur, inquit, mala? Pisone in eo gymnasio, quod Ptolomaeum vocatur, unaque nobiscum Q. Quia dolori non voluptas contraria est, sed doloris privatio. Sed tempus est, si videtur, et recta quidem ad me. An eiusdem modi?

Kategori
Feature News Travel

Actor john Smollett faces six new charges

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Atqui eorum nihil est eius generis, ut sit in fine atque extrerno bonorum. Non autem hoc: igitur ne illud quidem. Atque haec coniunctio confusioque virtutum tamen a philosophis ratione quadam distinguitur. Utilitatis causa amicitia est quaesita. Sed emolumenta communia esse dicuntur, recte autem facta et peccata non habentur communia. Itaque his sapiens semper vacabit. Duo Reges: constructio interrete. At enim hic etiam dolore.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Atqui eorum nihil est eius generis, ut sit in fine atque extrerno bonorum. Non autem hoc: igitur ne illud quidem. Atque haec coniunctio confusioque virtutum tamen a philosophis ratione quadam distinguitur. Utilitatis causa amicitia est quaesita. Sed emolumenta communia esse dicuntur, recte autem facta et peccata non habentur communia. Itaque his sapiens semper vacabit. Duo Reges: constructio interrete. At enim hic etiam dolore.
Familiares nostros, credo, Sironem dicis et Philodemum, cum optimos viros, tum homines doctissimos. Philosophi autem in suis lectulis plerumque moriuntur. Universa enim illorum ratione cum tota vestra confligendum puto. Nonne igitur tibi videntur, inquit, mala? Pisone in eo gymnasio, quod Ptolomaeum vocatur, unaque nobiscum Q. Quia dolori non voluptas contraria est, sed doloris privatio. Sed tempus est, si videtur, et recta quidem ad me. An eiusdem modi?

Curabitur cursus et ligula ut rhoncus. Phasellus consequat sapien eget consequat condimentum. Nullam tristique non neque vulputate commodo. Nulla eget dui fermentum, porta dolor sed, placerat lacus. Nunc at risus molestie, iaculis sapien in, dapibus ante.

Praesent tellus ipsum, luctus vel orci eget, facilisis placerat enim. Suspendisse laoreet erat vel metus molestie luctus. Donec molestie risus ac velit ornare elementum. Suspendisse malesuada bibendum est, at tempor purus fringilla ac. Ut ut nulla vitae felis viverra efficitur.

Curabitur maximus elementum mi non laoreet. Vivamus iaculis ex vitae nulla dictum, ac tempus risus varius. Nunc in rutrum nisl, sodales malesuada tortor. In lectus dui, venenatis non urna ac, pulvinar imperdiet augue. Donec dapibus ipsum congue eros rhoncus, ut rutrum nulla varius. Proin in euismod purus, ac ullamcorper eros.

Donec quis diam nec purus maximus interdum quis id metus.

Pellentesque pretium dui nisl, sed bibendum tortor varius sit amet. Fusce placerat nulla non risus pulvinar pulvinar. Integer ut blandit turpis. Nulla pellentesque lectus a sem dignissim laoreet at eu elit. Sed mattis magna vehicula dictum cursus. Nulla ac imperdiet justo. Donec sollicitudin ultricies molestie.

  • Nulla pellentesque lectus a sem dignissim laoreet at eu elit.
  • Sed mattis magna vehicula dictum cursus.
  • Nulla ac imperdiet justo.
  • Donec sollicitudin ultricies molestie.

Maecenas congue ipsum tortor, ut fermentum dui blandit ac. Sed scelerisque nisi eget augue blandit volutpat. Etiam ornare urna at orci ultrices faucibus eget eu nunc. Sed nibh ante, mollis non eros sit amet, posuere blandit orci. In porta vulputate auctor. Etiam elit nunc, hendrerit vel convallis aliquet, iaculis a metus. Cras vitae quam elit. In quis elit et nibh condimentum ultrices at nec elit. Duis pellentesque lorem sed risus pulvinar fringilla. Nullam aliquet mattis interdum.

Sed mollis sapien nec auctor porttitor. Morbi vestibulum libero id neque commodo lobortis. Duis quis sollicitudin mi, cursus fermentum ipsum. Suspendisse mollis tortor non volutpat pharetra. Curabitur mi felis, scelerisque sed massa ac, ornare tristique leo. Aenean eget est velit. Morbi urna nibh, posuere vel sollicitudin et, vulputate non lectus. Curabitur eu turpis quis arcu consectetur tincidunt. Morbi ante metus, efficitur nec enim non, porttitor porttitor mi. Quisque ac luctus nulla, sed hendrerit nulla. Donec dapibus posuere ligula vel congue. Mauris sed mollis enim, quis cursus ipsum. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Fusce condimentum viverra orci nec faucibus. Vivamus malesuada, felis ut auctor tincidunt, dui purus pretium magna, ac hendrerit ex massa at augue.

Familiares nostros, credo, Sironem dicis et Philodemum, cum optimos viros, tum homines doctissimos. Philosophi autem in suis lectulis plerumque moriuntur. Universa enim illorum ratione cum tota vestra confligendum puto. Nonne igitur tibi videntur, inquit, mala? Pisone in eo gymnasio, quod Ptolomaeum vocatur, unaque nobiscum Q. Quia dolori non voluptas contraria est, sed doloris privatio. Sed tempus est, si videtur, et recta quidem ad me. An eiusdem modi?

Kategori
Feature News

5 Best Insider Tricks to Help Wild-Animal

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Atqui eorum nihil est eius generis, ut sit in fine atque extrerno bonorum. Non autem hoc: igitur ne illud quidem. Atque haec coniunctio confusioque virtutum tamen a philosophis ratione quadam distinguitur. Utilitatis causa amicitia est quaesita. Sed emolumenta communia esse dicuntur, recte autem facta et peccata non habentur communia. Itaque his sapiens semper vacabit. Duo Reges: constructio interrete. At enim hic etiam dolore.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Atqui eorum nihil est eius generis, ut sit in fine atque extrerno bonorum. Non autem hoc: igitur ne illud quidem. Atque haec coniunctio confusioque virtutum tamen a philosophis ratione quadam distinguitur. Utilitatis causa amicitia est quaesita. Sed emolumenta communia esse dicuntur, recte autem facta et peccata non habentur communia. Itaque his sapiens semper vacabit. Duo Reges: constructio interrete. At enim hic etiam dolore.
Familiares nostros, credo, Sironem dicis et Philodemum, cum optimos viros, tum homines doctissimos. Philosophi autem in suis lectulis plerumque moriuntur. Universa enim illorum ratione cum tota vestra confligendum puto. Nonne igitur tibi videntur, inquit, mala? Pisone in eo gymnasio, quod Ptolomaeum vocatur, unaque nobiscum Q. Quia dolori non voluptas contraria est, sed doloris privatio. Sed tempus est, si videtur, et recta quidem ad me. An eiusdem modi?

Curabitur cursus et ligula ut rhoncus. Phasellus consequat sapien eget consequat condimentum. Nullam tristique non neque vulputate commodo. Nulla eget dui fermentum, porta dolor sed, placerat lacus. Nunc at risus molestie, iaculis sapien in, dapibus ante.

Praesent tellus ipsum, luctus vel orci eget, facilisis placerat enim. Suspendisse laoreet erat vel metus molestie luctus. Donec molestie risus ac velit ornare elementum. Suspendisse malesuada bibendum est, at tempor purus fringilla ac. Ut ut nulla vitae felis viverra efficitur.

Curabitur maximus elementum mi non laoreet. Vivamus iaculis ex vitae nulla dictum, ac tempus risus varius. Nunc in rutrum nisl, sodales malesuada tortor. In lectus dui, venenatis non urna ac, pulvinar imperdiet augue. Donec dapibus ipsum congue eros rhoncus, ut rutrum nulla varius. Proin in euismod purus, ac ullamcorper eros.

Donec quis diam nec purus maximus interdum quis id metus.

Pellentesque pretium dui nisl, sed bibendum tortor varius sit amet. Fusce placerat nulla non risus pulvinar pulvinar. Integer ut blandit turpis. Nulla pellentesque lectus a sem dignissim laoreet at eu elit. Sed mattis magna vehicula dictum cursus. Nulla ac imperdiet justo. Donec sollicitudin ultricies molestie.

  • Nulla pellentesque lectus a sem dignissim laoreet at eu elit.
  • Sed mattis magna vehicula dictum cursus.
  • Nulla ac imperdiet justo.
  • Donec sollicitudin ultricies molestie.

Maecenas congue ipsum tortor, ut fermentum dui blandit ac. Sed scelerisque nisi eget augue blandit volutpat. Etiam ornare urna at orci ultrices faucibus eget eu nunc. Sed nibh ante, mollis non eros sit amet, posuere blandit orci. In porta vulputate auctor. Etiam elit nunc, hendrerit vel convallis aliquet, iaculis a metus. Cras vitae quam elit. In quis elit et nibh condimentum ultrices at nec elit. Duis pellentesque lorem sed risus pulvinar fringilla. Nullam aliquet mattis interdum.

Sed mollis sapien nec auctor porttitor. Morbi vestibulum libero id neque commodo lobortis. Duis quis sollicitudin mi, cursus fermentum ipsum. Suspendisse mollis tortor non volutpat pharetra. Curabitur mi felis, scelerisque sed massa ac, ornare tristique leo. Aenean eget est velit. Morbi urna nibh, posuere vel sollicitudin et, vulputate non lectus. Curabitur eu turpis quis arcu consectetur tincidunt. Morbi ante metus, efficitur nec enim non, porttitor porttitor mi. Quisque ac luctus nulla, sed hendrerit nulla. Donec dapibus posuere ligula vel congue. Mauris sed mollis enim, quis cursus ipsum. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Fusce condimentum viverra orci nec faucibus. Vivamus malesuada, felis ut auctor tincidunt, dui purus pretium magna, ac hendrerit ex massa at augue.

Familiares nostros, credo, Sironem dicis et Philodemum, cum optimos viros, tum homines doctissimos. Philosophi autem in suis lectulis plerumque moriuntur. Universa enim illorum ratione cum tota vestra confligendum puto. Nonne igitur tibi videntur, inquit, mala? Pisone in eo gymnasio, quod Ptolomaeum vocatur, unaque nobiscum Q. Quia dolori non voluptas contraria est, sed doloris privatio. Sed tempus est, si videtur, et recta quidem ad me. An eiusdem modi?